FINALLY CHAPTER

11.7K 665 183
                                    

Part terakhir!! Ayo koment!!

-
-
-

"Kenapa lo bawa gue ke sini?"

Gala mengernyit bingung karena Nino  menghentikan langkahnya tepat di depan sebuah makam milik seseorang yang Gala tidak tau entah siapa.

"Lo pengen ketemu Naya 'kan?" tanya Nino lalu menunjuk gundukan tanah di depannya.

"Naya di sana, Gala." lirih Nino, matanya berkaca-kaca menahan tangis.

"Bercanda lo nggak lucu, bangsat!" Gala marah, dia mencengkram kerah baju Nino dan siap menghajarnya.

"Malam kalian kecelakaan, besoknya Naya meninggal." jelas Ninp.

Gala terdiam, dia menatap dalam mata Nino mencari kebohongan yang tidak terlihat sedikitpun. Mata itu terlihat sangat sedih seperti ketika Gala menanyakan keberadaan Naya sebelumnya, hal yang baru sekarang Gala sadari

Gala menggeleng kuat, "Nggak mungkin, kemaren gue masih ketemu Naya. Nggak mungkin dia pergi ninggalin gue." Tubuh Gala luruh ke tanah, memandangi gundukan itu dan juga papan nisannya.

Kanaya Aurellia

"Lo bohong 'kan Nin?" tanya Gala lagi.

"Ini semua nyata. Naya udah pergi ninggalin kita semua." lirih Nino lalu dia tersenyum misterius.

"Dan ini, seperti kemauan lo 'kan?" lanjut Nino membuat Gala terhenyak.

"Kepergian Naya atas keinginannya gue?" Gala berperang batin, mencoba mengingat semua yang sudah dia lakukan dan ucapkan pada Naya.

Lalu ucapan Nino kembali membuat tubuh Gala menegang,

"Karena lo, gue kehilangan sahabat dan cinta pertama gue. Lo nggak lebih dari sampah yang harus dibuang, Gala. Persahabatan kita, sampai di sini aja. Gue nggal mau lagi kenalan sama pembunuh kayak lo!" sarkas Nino.

"Apa maksud lo!"

"Pikir semuanya pake otak rusak lo!"

Nino berbalik lalu menyeringai  "Selamat menyesal Gala." gumam Nino, dia berlalu meninggalkan Gala yang terdiam penuh pertanyaan di dalam hatinya.

"Cinta pertama? Naya? Nino?"

Gala beralih menatap makam Naya, "Apa maksud semuanya, Nay?" tanya Gala meski tidak ada jawaban, lalu air matanya keluar begitu deras bersamaan jeritan histeris dari Gala.

"Lo jahat Naya!"

Di dalam mobil, Nino mengendarainya seperti orang gila dengan tawa yang menyeramkan,

"Gue nggak punya teman senang-senang lagi, sialan!" ucap Nino.

"Mau main bersama?"

Pertemuan pertama Nino dan Naya di belakang rumah kosong, saat itu dia hampir ingin membelah isi perut seekor kucing hitam sedangkan Naya menenteng sebuah boneka dengan kepala dan tubuh yang sudah terpisah.

Gadis menarik yang mempunyai kelainan sama seperti dirinya membuat Nino perlahan menaruh hati pada Naya.

Meski saling menyakiti dan melukai, mereka tetap menikmati semua itu dengan senyum senang sampai kedua orang tua mereka tau hal gila yang selalu dilakukan membuat Nino terpisah dari Naya.

14 DAYS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang