CHAPTER 20

7.2K 491 22
                                    

Misterinya hampir terungkap!!
Ayo bantu Gala guys!!

Btw, Naya tahan banting ya🤣🤣

Kencengin koment biar gue semangat update, jadi kalian nggak penasaran!!

-
-
-

Gala duduk di rooftop, dia menghisap rokok sembari memijat kepalanya yang terasa pusing. Bukan karena rasa sakitnya tetapi pusing itu karena memikirkan keanehan Naya.

Sekarang Gala tidak terfokus hanya pada dendamnya dengan Naya dan Nino saja, tetapi rahasia yang Izza simpan juga. Hilangnya gadis itu selama 2 tahun tanpa kabar, masih menjadi sebuah misteri.

Gala yakin kepindahan Naya dari Bandung, lalu kehadiran Izza 7 bulan lalu kemudian terungkapnya pembullyan yang Naya lakukan pada Izza, semuanya pasti saling berkaitan.

Dulu, itu menjadi perbincangan hangat ketika seseorang melaporkan pada kepala sekolah jika Naya merundung Izza di belakang sekolah hingga berdarah-darah.

Gadis kalem itu, seketika menjadi cibiran semua orang. Bahkan Reva juga mulai menjauhinya.

Lamunan Gala buyar ketika pintu rooftop terbuka, 5 orang cowok datang menghampiri Gala dengan senyum penuh arti.

"Datang juga kalian." ucap Gala.

Di sekolah itu, kenakalan Gala masih terbilang kecil. Hanya sekitar sering membolos dan merokok. Tidak seperti kelima cowok yang kini berdiri di depannya.

Mereka adalah berandal yang sesungguhnya. Tawuran, merundung tanpa pandang bulu, memalak, membolos dan merokok. Jika berhadapan dengan kelima cowok itu, ketenangannya akan berakhir, menyisakan trauma yang mendalam.

"Lo yakin?" tanya Bian, dia adalah ketua dari sekelompok berandalan itu.

Gala mengangguk, dia mengeluarkan amplop coklat berisi uang lalu memberikannya pada Bian. "Ini buat kalian. Lakukan seperti yang gue bilang." titahnya.

Bian tersenyum, mereka tidak membuka layanan perundungan tetapi karena ditawari Gala banyak uang, akhirnya mereka menerima tawaran itu.

"Lo tenang aja. Kita bakal buat dia menderita." ucap Bian.

"Bagus, sejam lagi gue bakal ke sana." ucap Gala.

"Oke." Setelah itu Bian dan teman-temannya pergi melaksanakan perintah Gala, merundung Naya.

Gala duduk bersandar di sofa rooftop, pikirannya kembali berputar mengingat betapa manisnya Naya yang dulu.

Tiba-tiba jantungnya berdetak kencang, nafasnya sesak hingga keningnya mengeluarkan peluh keringat.

Gala menjadi gelisah. Lalu tanpa berpikir lagi dia pergi ke gudang, tempat Naya sedang dirundung meski baru 30 menit berlalu.

brak

Pintu gudang terbuka, Gala melihat penampilan Naya yang kacau ada sedikit perasaan sesak di dadanya. Baju seragam yang kotor dan kusut, rambut berantakan, kening dan lutut berdarah.

Tetapi Gala merespon dengan senyum sinis untuk menutupi rasa cinta dan sayangnya yang masih ada.

"Wah, hampir digilir." ucap Gala, dia melangkah maju lalu berjongkok di depan Naya.

Sedangkan Bian dan teman-temannya pergi dari sana meninggalkan mereka berdua lalu menutup pintu.

"Menikmati, hmm. Kenapa nangis?" tanya Gala, jarinya menyentuh rahang Naya dan menatapnya datar.

"Gala." isak Naya.

"Kenapa? Mau lagi, hmm?" tanya Gala dan Naya menggeleng kuat dengan air mata membasahi pipinya.

14 DAYS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang