Pusing? Pindah lapak couple haram aja🤣 Refresing dulu di sana...
-
-
-Gala berjalan gontai mamasuki unitnya sembari memegang kepala yang semakin hari terasa ingin pecah. Dada Gala juga sangat sesak seolah menyuruhnya berhenti bernafas.
Siang itu Gala terbangun di ruang VIP bar yang terlihat sangat kacau, semalam dia tidak pulang karena berpesta hingga mabuk dan tak sadarkan diri bersama teman-temannya.
Gala limbung di atas sofa, dia kembali merebahkan tubuhnya di sana sembari memejamkan mata, ingin beristirahat berharap sakit yang dia alami bisa berkurang sedikit.
Tetapi nyatanya Gala tidak bisa karena dia kembali teringat ucapan Romi tentang perempuan yang tidur bersamanya malam itu.
"Perempuan yang bawa lo naik pas mabuk. Aman 'kan? Nggak lo apa-apain?" ucap Romi.
"Waktu itu gue yang bantuin bawa lo ke atas. Mana sanggup tuh cewek bopong lo sendirian." timpal Juna.
"Gue juga liat muka paniknya. Gemesin tapi kayaknya bego sih, gampang dipake." kekeh Angga.
"Aman, Gal? Apa kebobolan?" Kini Romi tertawa sedangkan Gala masih diam, mendengar dan mencerna semua yang teman-temannya ucapkan sembari menenggak minuman alkohol itu terus menerus.
"Pake pengaman nggak tuh? Pusing nanti kalo sampe hamil." ucap Angga.
"Eh, jadi itu obat buat tuh cewek? Gimana? Manjur nggak?" Brian yang sedari tadi sibuk berciuman dengan pacarnya kini ikut berbicara.
"Kasian banget cewek lo. Mana muka polos banget." ucap Juna.
Gala mengusap wajahnya kasar pikirannya berkecamuk, dadanya semakin berdebar-debar karena apa yang teman-temannya ucapkan tidak seperti yang Reva bilang.
"Gue mau jemput Izza tapi lo narik gue dan maksa ngelakuin itu."
Saat itu ketika Gala sadar di pagi hari, Reva sudah menangis di bawah ranjang. Tubuhnya yang hanya ditutupi selimut, jejak merah di leher dan dadanya serta memar bekas paksaan dan kekerasan.
Wajah Reva tampak pucat, rambutnya berantakan dan juga bercak darah di sprei membuat Gala yakin sudah melakukan semua itu pada Reva.
Tetapi ucapan Reva dipatahkan oleh Romi dan teman-temannya. Gala tidak menarik Reva secara paksa tapi Reva yang membawanya naik ke dalam kamar.
"Kata dia, lo yang nyuruh jemput. Tapi dia nggak bisa bawa mobil jadi gue suruh nginep aja di atas." Ucapan Juna kembali teringat membuat Gala berpikir sangat keras.
"Reva bisa nyetir. Terus yang mereka maksud siapa?" gumam Gala.
"Gala, aku hamil."
deg
"Naya?"
Gala menggeleng, dia langsung pergi ke kamarnya, mengambil ponsel rusak karena terlempar ketika mengusir Naya, malam dimana gadis itu mengaku hamil.
"Sial! Hpnya mati total." geram Gala.
-
-
-Gala mondar mandir di kamarnya, pesan yang dia kirimkan pada Juna sejak siang belum juga di balas membuatnya terlihat sangat frustasi.
Pikiran Gala buntu, tubuhnya lemas, mukanya juga pucat dan sakit di kepalanya tidak juga reda meski sudah banyak obat yang dia minum.
Juna
Di antara foto dua cewek ini
Mana yang jemput gue waktu mabuk?(Foto Naya)
KAMU SEDANG MEMBACA
14 DAYS
Teen Fiction"Hanya kamu yang aku mau di dalam hidupku." -14DAYS Naya mengaku hamil pada Gala, pacarnya. Tetapi Gala merasa tidak pernah menyentuhnya dan memutuskan Naya dengan kejam. Lalu seiring berjalannya waktu Gala mengetahui hal yang selama ini tidak dia k...