Script penyiksaan di bawah tidak boleh ditiru ya teman!!
-
-
-Gala mengalihkan pandangannya ketika mendengar suara bel unit yang berbunyi. Menaruh botol alkohol yang sedari tadi dia teguk tanpa henti hingga membuat dirinya mabuk.
Gala beranjak dari duduknya, berjalan sempoyongan untuk membuka pintu. Setelah terbuka, dia langsung menarik Naya masuk dan melemparkannya ke sofa.
"Kenapa lama? Lo nggak tau gue hampir mati." ucap Gala, dia mengukung dengan kedua tangan, menatap dengan teduh Naya yang duduk di depannya.
"Gue hampir mati karena kangen sama lo." Hati Gala menjerit ingin mengatakan itu tetapi beberapa detik kemudian Gala menggeleng, tatapannya berubah menjadi tajam penuh kilat amarah.
"Gala, kamu mabuk." ucap Naya sembari mendorong pelan tubuh Gala yang semakin mendekat.
"Lo udah tau kebiasaan gue, Naya. Kenapa protes." ucap Gala.
"Jangan mabuk lagi, nggak bagus buat kesehatan kamu." Naya menatap sedih keadaan Gala.
"Kesehatan, buat apa?! Gue pengen ma,__."
"Jangan mati Gala." Naya langsung menaruh telunjuknya di bibir Gala agar cowok itu tidak melanjutkan ucapannya.
"Tapi gue udah mati karena lo, Hati gue mati." Gala beringsut memeluk Naya, menumpahkan semua kesedihan di dalam hatinya.
"Sakit Naya, sakit."
Naya ikut menagis dalam diam, dia memberanikan diri memeluk Gala tidak kalah erat. Seolah sudah terbiasa melakukan itu ketika Gala menangis saat sedang mabuk.
"Lo kenapa jahatin gue, Nay." isak Gala.
"Gala maafin aku."
Hanya itu yang keluar dari mulut Naya, suaranya enggan keluar untuk sekedar menjelaskan sesuatu yang menurutnya percuma.
"Naya, aku cinta sama kamu." lirih Gala lagi.
Naya tersenyum, mengusap kasar air mata yang berada di pipinya. "Kenapa kalo kamu mabuk aja aku merasa dicintai." lirih Naya, tangannya mengusap punggung Gala dengan pelan.
Hatinya sangat sakit, bingung dengan apa yang Gala pikirkan karena ketika sadar, dia akan memperlakukan Naya dengan kasar.
"Diam Nay, biarin kayak gini dulu. Gue pengen tidur tenang di pangkuan lo. Beberapa hari ini, gue nggak bisa tidur." Gala memejamkan mata lalu tidak lama kemudian dia tertidur sangat lelap.
"Ya."
-
-
-Pagi hari yang cerah, mata hari masuk melalui jendela yang tidak tertutup gorden. Gala terbangun dari tidurnya karena merasa sangat pegal.
"Ughh." lenguh Gala.
Lalu tiba-tiba Gala membelakan mata ketika tersadar jika semalaman dia tertidur dengan menjadikan sofa itu bantal sembari duduk di lantai yang beralas karpet bulu.
Gala berusaha mengingat apa yang semalam terjadi pada dirinya dan langsung menggeram marah, "Sial, dia pergi!" ucap Gala karena Naya sudah berjanji akan menemaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
14 DAYS
Teen Fiction"Hanya kamu yang aku mau di dalam hidupku." -14DAYS Naya mengaku hamil pada Gala, pacarnya. Tetapi Gala merasa tidak pernah menyentuhnya dan memutuskan Naya dengan kejam. Lalu seiring berjalannya waktu Gala mengetahui hal yang selama ini tidak dia k...