Hiu pren🤗
Satu pertanyaan pren, pren
Gimana perasaan/reaksi kalian saat tau PDP?
Bismillah
•••*•••
Aza terbangun dari pingsannya satu hal yang dirasakannya, pusing. Aza belum sempat makan sejak dua hari yang lalu pantas bila Aza merasakan efek ini. Karena pusing, Aza memegang pelipisnya. Aza mengernyit ketika sesuatu mengganjal pada tanganya. Aza melihat tanganya sendiri, ternyata ada rantai yang mengikat pada pergelangan tangannya. Bukan hanya satu tangan yang diikat, tapi kedua tangannya sama-sama diikat.
Aza menarik rantai itu, ternyata sekarang Aza tertempel pada dinding dengan kedua tangan yang dirantai dengan sisi yang berbeda. Aza mengedarkan pandanganya, alangkah terkejutnya Aza melihat benda-benda asing, tapi Aza cukup tahu bahwa benda-benda tersebut adalah alat penyiksaan.
Kenapa Aza disini? Siapa yang membawanya? Dan apa alasannya? Itu adalah beberapa pertanyaan yang muncul dipikuran Aza. Memikirkan pertanyaan yang belum terjawab membuat Aza semakin pusing. Aza mencoba melepaskan rantai ditangannya, tapi sayang tanganya lemas. Aza menyesal meninggalkan waktu makan dan sekarang Aza harus mengeluarkan banyak tenaga untuk kabur.
Aza mencoba kembali melepaskan rantai dengan sekuat tenaga. "Bismillah."
Tap! Tap! Tap!
Derap langkah kaki terdengar membuat Aza gugup sekaligus takut. Kalau didengarkan lebih jelas, jarak langkah kaki itu diperkirakan lebih dari tiga puluh sentimeter. Langkah kaki itu pasti dimiliki oleh seorang pria.
Tap! Tap! Tap!
Langkah kaki itu semakin mendekat, dipikirkan Aza saat ini adalah Aza harus kabur sekarang juga. Aza tidak mau terjadi sesuatu dengan dirinya. Aza tidak tahu siapa yang membawanya kemari, Aza yakin seseorang yang membawanya kemari mempunyai niatan yang tidak-tidak, ditambah Aza diikat dengan rantai, dan beberapa benda penyiksa lainya. Aza harus pergi dari sini secepatnya!
Tap! Tap!
Langkah kaki itu semakin mendekat, Aza terus mencoba melepaskan ikatan rantai, tapi nihil usahanya belum berbuah. "Ayo Aza! Sedikit lagi," kata Aza menyemangati dirinya sendiri.
Tap! Tap! Ceklek!
Pintu terbuka memperlihatkan seorang pria dengan membawa katana di tanganya.Dugaan Aza benar adanya, langkah kaki itu adalah milik seorang pria. "Hai sayang, sudah bangun?" sapa pria itu.
Aza mengembuskan napas, ia pikir siapa ternyata Rayen, suaminya. Senyum Aza terbit, sekarang ada suaminya yang akan melindunginya dan Aza tidak perlu takut lagi. "Aku kira siapa, ternyata kamu. Tolong dong Rey bantu lepasin ikatan rantai ini."
Aza senang melihat Rayen mendekat, suaminya ini memang terbaik. Sebentar lagi Aza bisa terbebas dari rantai-rantai yang membuatnya tidak nyaman. Aza bisa kembali ke rumah dengan selamat.
"Tolongin lepasin, Rey. Aku kesusahan gerak," ungkap Aza.
"Kenapa harus gue nolongin lo?"
Aza mengernyit mendengar ucapan Rayen, kenapa Rayen bertanya seperti itu? Memangnya Rayen datang kemari bukan untuk membawanya pulang? Lalu kalau bukan untuk apa Rayen kemari?
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat Di Pesantren
Mystery / ThrillerFOLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA PREN!! •On Going Ini adalah kisah dimana anak pemilik pesatren yang mempunyai hubungan dengan seorang psikopat. Ning bernama Az-zahra, karap disapa Aza ini menikah dengan Rayen Reynald, laki-laki yang mau dengan...