Hiu🐋
Apa yang kalian pikirin saat baca judul bab ini?
Sebelumnya, tarik napas-buang
Tenangkan diri kalian
Setelah itu posisikan diri kalian jadi tokoh fiksi di cerita ini. Oke?
Bismillah
Happy reading❤
•••*•••
Rayen berlari kesetanan di koridor hotel. Di belakangnya terdapat Farel yang ngos-ngosan. Padahal jarak antara parkiran mobil dan lobi tidak terlalu jauh, namun sudah membuatnya seperti ini.
Tadi setelah mengetahui Ning Aza berada di mana Rayen langsung saja meminta izin pada Pak Ucup. Pak Ucup pun memperbolehkan Rayen keluar, tetapi dengan syarat hanya dua orang yang boleh pergi dan Farel lah yang ikut dengan Rayen. Bukan Naufal, ataupun Gus Alif.
"Di mana kamar Zaki?" tanya Rayen pada resepsionis.
Mbak-mbak resepsionis pun menanyakan alasan Rayen mencari kamar Zaki karena ini termasuk kebijakan hotel.
Mendengar itu Rayen langsung meminta Mbak resepsionis memanggil menejer hotel. "Panggil menerjer lo kesini, sekarang juga! Dalam waktu lima menit nggak sampek sini hotel ini gue bakar!"
Mbak resepsionis ini sedikit ragu tapi tetap dia lakukan karena takut.
"Buruan atau lo gue pecat!" desak Rayen.
Farel yang mendengar itu tidak tahu maksudnya. Farel ingin bertanya, tetapi mengurungkan niatnya. Saat Rayen sedang berada di keadaan seperti ini tidak pantas Farel menanyakan hal yang tidak penting. Yang ada Farel mendapat sentakan dari Rayen dan membuat Rayen semakin berlarut dengan emosinya.
"Bilang ke dia kalau gue yang punya hotel," kata Rayen pada menejer hotel saat telah sampai.
Menejer hotel pun menjelaskan bahwa Rayen adalah pemilik hotel ini dan Farel melongo mendengarnya. Selama ini yang Farel tahu Rayen hanya memiliki cafe namun ternyata Rayen juga memiliki usaha perhotelan.
Mbak resepsionis itu meminta maaf dan langsung saja mencari nama Zaki. Namun, ada beberapa list nama Zaki dan membuat Rayen semakin marah.
"Buruan atau lo gue penggal!"
Mbak resepsionis itu bergidik ngeri, tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya tidak mempunyai kepala dan mati.
Rayen mencatat kamar yang diketahui bernama Zaki. Rayen berdecak melihat list nama Zaki. Mbak resepsionis itu tidak memberi kamar yang pasti. Ada lima list nama Zaki yang Rayen tertulis di kertas note. Dan sebelah nama Zaki terdapat nomer kamar yang dipesan.
Otak Rayen bekerja keras untuk menemukan keberadaan Ning Aza. Rayen hanya memiliki dua kaki dan satu tubuh sedangkan kamar yang harus didatangi ada lima kamar, bagaimana caranya agar Rayen bisa sampai di kamar yang dipesan Zaki? Mendatangi satu kamar ke kamar lain itu memakan banyak waktu. Ditambah kamar yang dipesan berbeda lantai.
Rayen menatap Farel, menejer hotel, Mbak resepsionis secara bergantian. "Kalian datangi satu kamar hotel yang ada di list dan kabari gue kalau ada. Secepatnya!"
Mereka mulai berpencar menuju lantai tempat kamar list Zaki berada.
Rayen langsung masuk tanpa permisi setelah pintu terbuka. Hal ini membuat sang penyewa kamar tidak suka. Namun, Rayen tidak memikirkan itu yang Rayen pikirkan hanya Ning Aza.
Rayen mengecek setiap sisi kamar. Rayen telah meneliti setiap sudut, tetapi usahanya tidak membuahkan hasil.
"Kurang ajar si Zaki!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat Di Pesantren
Mystery / ThrillerFOLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA PREN!! •On Going Ini adalah kisah dimana anak pemilik pesatren yang mempunyai hubungan dengan seorang psikopat. Ning bernama Az-zahra, karap disapa Aza ini menikah dengan Rayen Reynald, laki-laki yang mau dengan...