HIU🐋
Alhamdulillah Aya bisa update lagi!!
Seharusnya ini publiknya hari Rabu besok, cuma Aya gabut banget dan pengen post.
Jadi kalau besok Aya updet lagi, itu artinya Aya lagi baik dan kasih bonus untuk kalian xixixi
Sebelumnya boleh minta vote-nya dulu?
Jangan lupa untuk sertakan komen disetiap paragrafnya!!
Happy reading❤
Bismilah
•••*•••
Disisi lain Ning Aza menunggu Maya membawakan mukena miliknya karena tadi Ning Aza kelupaan dan kebetulan pula Maya ingin mengambil mukenanya, alhasil Ning Aza disuruh Maya disini saja dan menunggunya. sambil menunggu, Ning Aza pun mengambil air wudhu dan melepas khimar miliknya didepan keran. Tanpa diinginkan Ning Aza, ternyata khimar miliknya itu jatuh dan basah.
"Aduh ya ampun."
Ning Aza langsung saja mengambil khimar miliknya dan ternyata tidak bisa terselamatkan. Khimarnya telah basah kuyup terkena genangan air di bawah.
"Aduh gimana dong? Masak aku pakek basah gini?"
Ning Aza memutar otaknya, bagaimana agar dia sampai didalam masjid bisa dengan keadaan seperti ini? Maya pun sejak tadi tidak kunjung datang.
"Pakek," suruh Rayen menyodorkan kemeja miliknya. Dalam batinya Rayen bersyukur karena tadi tidak mengenakan baju koko hari ini.
Ning Aza diam seribu bahasa. Dia tidak tahu harus bagaimana.
Rayen langsung saja menutup rambut Ning Aza dengan kemeja miliknya, dengan berhati-hati Rayen berusaha agar tidak menyentuh kulit Ning Aza. Karena, Rayen juga telah mengambil air wudhu alasan lain Rayen juga malas untuk bersentuhan dengan air saat ini. Rayen sadar perlakuannya tidak bisa dibenarkan, tapi bagaimana lagi? Ning Aza saja malah ling-lung seperti ini.
Rayen masih memegang kemeja miliknya dan menatap Ning Aza. Rayen memuji kecantikan Ning Aza, dilihat dari dekat seperti ini Ning Aza jauh lebih cantik dari yang Rayen lihat biasanya.
"Jangan perlihatkan auratmu ini Ning. Kamu berharga. Cukup saya saja yang memperlihatkan aurat saya di depanmu beberapa waktu lalu," kata Rayen sepontan mengunakan kata 'saya'.
"Saya tadi perhatiin kamu kok nggak keluar-keluar? Akhirnya saya susul kamu kesini," jelas Rayen tanpa diminta.
Ning Aza menatap Rayen, dia masih belum paham dengan situasi ini.
"Jangan diulangi lagi." Setelah mengucapkan itu Rayen langsung berlalu meninggalkan Ning Aza yang diam dengan tubuh kakunya.
Kesadaran Ning Aza belum kembali seratus persen, tapi Ning Aza sudah bisa kembali pada dirinya. "Astaghfirullahhalazim."
Ning Aza banyak-banyak mengucapkan Istighfar guna mengingatkan pada-Nya dan masuk ke masjid.
Disisi lain, Gus Alif yang lagi-lagi melihat kedekatan Rayen itu akhirnya tersenyum. Gus Alif tambah yakin bahwa Rayen menyukai Ning Aza dalam waktu kurang dari 24jam.
***
Maya masuk kedalam masjid dan mencari Ning Aza. Maya terkaget dengan kemeja milik Rayen yang tertempel pada kepala Ning Aza. "Ning, kemeja milik Rey kok sama Ning?"
Ning Aza menutup matanya, dia lupa bahwa Maya menyukai Rayen. Dan bila Maya mengetahui kedekatannya dengan Rayen, bisa-bisa Maya marah padanya. "Ini khimar punyaku jatuh dan basah, Rayen pinjemin kemejanya buat menutup rambut aku sementara."
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat Di Pesantren
Mystery / ThrillerFOLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA PREN!! •On Going Ini adalah kisah dimana anak pemilik pesatren yang mempunyai hubungan dengan seorang psikopat. Ning bernama Az-zahra, karap disapa Aza ini menikah dengan Rayen Reynald, laki-laki yang mau dengan...