Hiu🐋
Coba, dong jawab paus gitu🐳
Hehe canda pren✌😀
Gimana sama puasanya? Lancar, kan? Atau udah bolong?
Makasih 1k-nya😭 perjuangan Aya selama satu bulan lebih itu😭
Kangen nggak, sama Rayen?
Aya bolos up selama dua Minggu ini😭🙏
Sebagai gantinya, chapter ini chapter terpanjang yang aya up. Sampek 4k kata lebih.
Puas banget sih, kalau baca.
Jangan lupa vote dan komennya pren✨
Happy reading❤
Bismillah
•••*•••
Dalam pelukan Rayen, Mbok Nah menangis tanpa henti. Rayen dengan sabar mengelus punggung Mbok Nah agar tenang. Rayen tidak peduli menjadi tontonan keluarga ndalem atau bagaimana mereka menilainya. Rayen tidak butuh mereka berkomentar, karena tanpa komentar mereka pun Rayen akan tetap hidup.
"Mbok, tenang."
Mbok Nah melepaskan pelukannya, dia menatap Rayen tepat pada matanya. Mbok Nah mencari kebohongan dari mata Rayen. "Apa semua itu benar?"
Rayen diam. Ia tidak bisa berkata jujur.
Mbok Nah mencari lagi kebohongan Rayen, tetapi Mbok Nah tidak mendapatkan kebohongan itu. Mbok Nah kembali meneteskan air mata, dia kembali memeluk Rayen untuk menguatkan Rayen. Sosok Mbok Nah hari ini benar-benar menggantikan sosok Mira yang Rayen inginkan. "Mbok percaya. Mbok percaya sama Aden. Aden nggak ngelakuin itu semua," lirih Mbok Nah.
Rayen yang mendengar itu tersentil hatinya. Rayen terharu. Bahkan sudut matanya terdapat air. Rayen tidak menyangka Mbok Nah sepercayaan ini dengan dirinya.
"Mbok percaya, Den," ulang Mbok Nah.
***
"Dalam tiga hari ke depan, kalian akan menikah. Lalu apa yang akan kamu berikan untuk anak saya?" tanya Kyai Hasan pada Rayen.
Rayen paham betul maksud Kyai Hasan. Maksud ucapannya tidak lebih bertanya bahwa Rayen akan memberikan 'mahar' apa.
"Seperangkat alat shalat, Al-Qur'an dan juga uang tunai sebesar enam milyar," jawab Rayen tanpa ragu.
Rudi kaget, dia baru tahu anaknya mempunyai uang sebanyak itu. Tidak hanya Rudi saja, bahkan semua yang ada disana juga tercengang. Mereka tidak menyangka ucapan itu keluar dengan mudah dari mulut Rayen.
"A-apa uang sebanyak itu tidak memberatkanmu?" tanya Umi Aisy.
"Tidak sama sekali."
"Kamu serius?" tanya Kyai Hasan memastikan.
"Ya. Saya serius. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk pernikahan kita. Laki-laki diminta untuk memberikan mahar seberat-beratnya bukan?"
Kyai Hasan mengangguk menyetujui. "Bagaimana, Ning?"
"Kalau Aza pribadi silahkan, Aza tidak menuntut mahar seberat dan sebanyak apa. Aza akan terima dengan ikhlas. Tapi, Aza ingin lebih dari itu. Bukan bernilai materi. Namun, bernilai lebih dari materi bagi Aza sendiri."
Rayen mengerutkan kening. Ia merasa tertantang untuk permintaan Aza. Terlebih lagi katanya lebih dari 'harta' "Apa itu?" tanyanya.
"Aza ingin ... Rayen memberikan hafalan surah Ar-Rahman dan juga Al-Mulk. Sejak dulu, Aza selalu membayangkan pernikahan dengan mahar itu. Apa boleh Aza meminta itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat Di Pesantren
Детектив / ТриллерFOLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA PREN!! •On Going Ini adalah kisah dimana anak pemilik pesatren yang mempunyai hubungan dengan seorang psikopat. Ning bernama Az-zahra, karap disapa Aza ini menikah dengan Rayen Reynald, laki-laki yang mau dengan...