35.

8.4K 548 21
                                    

Vote dan Komen
Thankyou

HAPPY READING

***


Selepas bel pulang sekolah berbunyi, pemuda tampan yang bernama Revan Al Pramana memutuskan untuk singgah ketaman belakang sekolah, atas kemauan gadisnya.Awalnya ia menolak, untuk apa gadisnya itu memintanya untuk datang ketempat yang jarang dilalu lalang oleh orang, jika ada yang melihat mereka, bisa-bisa dituduh melakukan hal yang tak senonoh.

Karna ini kemauan gadisnya, pemuda itu pun menurut, dan berjalan menuju ketempat yang diminta gadisnya. Setibanya dilokasi, matanya mencari sosok gadis yang menjadi alasan untuk ia datang kemari.

Matanya berhenti pada satu objek yang sedang ia cari, disini bisa dilihatnya punggung gadis itu dari belakang, tanpa ragu ia berjalan menuju gadisnya yang tengah duduk seorang diri dikursi taman.

"La." Panggil nya, yang membuat sang empu menoleh.

"Hai Al." Sapa Lala balik, dengan canggung. Gadis itu bergeser memberi tempat untuk pemuda ini duduk.

"Lama ya?" Tanya Al merasa bersalah. Kini, posisi keduanya bersebelahan dengan jarak yang hanya sejengkal tangan.

Lala menggeleng sebagai respon, "Ada yang pengen, Lala omongin." Ujarnya memulai pembicaraan.

Dahi Al mengkerut mendengarnya, "Apa?"

Gadis itu mengambil nafas dalam-dalam, lalu membuangnya secara perlahan, "Kenapa Al tega, bohongin Lala?"

"Bohongin, apasi La. Gue gak ngerti." Balas pemuda itu semakin bingung.

Lala mengeluarkan ponselnya, ia membuka galeri untuk mencari sebuah video yang menjadi alasan mereka untuk bertemu, "Lihat sendiri." Tunjuknya, gadis itu menyerahkan ponsel miliknya, kepada pemuda tampan ini, yang langsung diterima.

Alis Al menjorok kedalam, kala melihat video yang ditontonnya, didalam video tersebut terdapat kejadian tabrak lari, yang ia yakin kalau kejadian itu ada sangkut pautnya atas meninggal orang tua gadis ini.

"Itu Al kan." Tuding Lala, menatap kedepan dengan tatapan kosongnya.

Al mendongakkan kepalanya untuk menatap gadis itu, "Lo percaya dengan video ini La? ketimbang percaya sama gue?" Al menatap gadisnya dengan tatapan tak percaya.

Gadis itu menoleh, kini keduanya menatap satu sama lain, gadis itu memandang kosong kearah pemuda tampan ini, sedangkan pemuda itu menatap gadisnya dengan tatapan meyakinkan.

"Lala gak tau harus percaya siapa, disatu sisi, Lala pengen percaya sama Al, tapi disisi lain video itu ngejelasin semuanya Al." Ujar Lala menatap Al dengan air mata yang mulai berlinang.

Al menggeleng pelan tak menyetujui, tangannya bergerak untuk mengusap air mata yang perlahan mulai turun, "La bukan gue, percaya sama gue." Lirih Al dengan suara pelan.

"Baju dan motornya itu persis kayak punya Al, itu semua udah ngebuktiin semuanya kan?!" Balas Lala mengelap kasar air matanya yang terus turun tanpa diminta.

Al menjambak rambutnya frustasi, "Pliss percaya sama gue La, itu bukan gue."

"Gue yakin, gue dijebak." Lanjutnya dengan wajah yang memerah, menahan amarah yang hampir meledak.

Gadis itu menepis  tangan kekar yang mengusap bagian pipinya, "Lala gak bisa percaya sebelum semuanya ada bukti." Pungkasnya yang sudah berdiri, bersiap untuk pergi dari taman tersebut.

Al yang melihatnya, lantas mengikuti dengan segera berdiri disamping gadisnya, "Bukti apa La? sedangkan gue, gak tau letak salahnya." Ucap Al, menahan lengan gadis itu yang sudah bersiap pergi.

CHILDISH GIRL [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang