36.

7.9K 577 9
                                    

[Terimakasih untuk 100K-nya]

Vote dan Komen
Thankyou

HAPPY READING

***

Didalam mobil hanya terdapat keheningan diantara keduanya. Dio yang fokus menyetir dan Lala yang sibuk menatap pemandangan dari jendela mobil.

"Dio, lain kali antar Chantika dulu, jangan kayak tadi." Tegur Lala dengan mata yang masih fokus menatap luar.

Dio melirik dari spion depan, lalu berujar, "Gak bisa, lo harus utama."

Lala menghela nafas mendengarnya, "Lala pernah berada diposisi kayak gitu, dan itu rasanya sakit kali Dio." Balas Lala yang sudah menatap pemuda itu yang sedang menyetir.

Dio termenung sejenak, lantas mengangguk mengerti, "Habis antar lo, gue bakal jelasin semuanya ke Chantik." Ucapnya serius, membuat Lala menampilkan senyum manisnya.

"Nah gitu dong, gak enak tau ditinggalin kayak gitu."

"Iya-iya, gue salah." Pasrah Dio mengalah.

"Ini kita mau kemana sih?" Tanya Lala bingung, karna tak pernah melihat jalan yang dilewatinya.

"Kita mau ketempat sesuatu yang berharga bagi lo, yang udah lama lo cari." Jawaban Dio membuat gadis itu semakin bingung.

Kepalanya dimiringkan, jari telunjuknya diletak didagu, gadis itu berfikir sejenak, lalu menegakkan badannya kala sudah dapat mengerti atas jawaban pemuda yang sedang menyetir itu.

"Sempak kadal gak sih?!" Ujar Lala antusias.

"Soalnya kemarin, Lala nanya Pandu, dimana beli sempak kadal, tapi kata Pandu itu limited edition, jadi Lala gak jadi beli karna gak ada yang jual. Kira-kira Dio tau gak, Pandu belinya dimana?" Cerocos gadis itu dengan pandangan bertanya.

Dio menatap Lala sambil menganga tak percaya, gadis itu bertanya kepada seorang yang berprofesi sebagai bodyguard. Dirinya bukanlah seorang pedagang pasar senen, jelas ia tak tau menau soal apapun yang bersangakutan akan hal itu. Gak salah sih sebenarnya, jika gadis itu bertanya, hanya saja——Ah sudahla!

"Hello Dio." Panggil Lala membuyarkan lamunan pemuda itu.

"Hah?"

Lala mencibir melihatnya, "Dio tahu gak?" Tanya gadis itu lagi.

"Ya engga, gue bukan pedangang La." Balasan Dio semakin membuat Lala mencibir.

"Kirain Lala, Dio tahu." Gumam Lala pelan, yang masih bisa didengan pemuda itu.

"Yakali La, gue tau." batin Dio ingin berteriak.

"Lala udah gak pengen sempak kadal, bikini kadal ada gak ya?"

***

"Assalamualaikum." Pemuda itu berucap salam setelah menaruh sepatunya di rak sepatu. Berjalan masuk, langsung mencari keberadaan wanita paruh baya yang sangat ia sayangi itu.

"Mami." Panggilnya kala tak menemukan keberadaan wanita paruh baya itu.

Langkah lebarnya berjalan menuju dapur, baru setengah perjalan menuju dapur, dapat pemuda itu cium aroma masakan, yang jelas pelakunya adalah orang yang ia cari dari tadi.

CHILDISH GIRL [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang