5.

20.1K 1.1K 40
                                    

Happy Reading 🤗
.
.
Siders Minggat!!!
.
.
.
Jangan Lupa Vote dan Komen!!!

Setelah menidurkan bayi besar nya, Al langsung saja berjalan menuju gedung belakang sekolah yang sudah lama tidak di pakai .

Brak

Pintu gudang di tendang keras oleh Al. Yang mengakibatkan, pintu gudang tua itu hancur.

" Eh bos ! Lama amat datang nya " Celetuk Pandu yang tak dihiraukan oleh Al.

" Mana dia? " Tanya Al to the point.

" Ada tuh bos disana " Tunjuk Adit kepada salah satu ruangan yang telah di sediakan.

" Mau diapain bos? " Tanya Pandu kepo.

" Hanya ingin bermain sedikit! Karna dia telah menggangu milik gue! " Jawab Al dengan seringai yang tercetak jelas di wajah tampan nya.

Pandu dan Adit yang melihat itu bergidik ngeri. Mereka paham maksud dari seringai Al tadi.

" Revan tolong gue!" Teriak Claudia saat melihat Al datang menuju dirinya.


" Mereka udah nyulik gue! Tolongin gue Van! " Ujar Claudia lagi memohon.

" Hahaha setelah apa yang udah lo lakuin ke milik gue! Gue gak bakal lepasin lo gitu aja! " Tawa yang didengar oleh Claudia membuat bulu kuduk nya merinding.

" Ambil alat alat nya " Perintah Al yang langsung dianggukin oleh sahabat nya.

" Van kamu mau ngapain?!" Tanya Claudia takut.

Sekarang yang Claudia lihat berupa pisau lipat kecil , dan juga beberapa air bening ,yang tidak tau isi dalam air bening itu.

" Hanya bermain sedikit " Kata Al dengan membuka pisau lipat kecil.

" Gue mau kasih pelajaran sama tangan kotor ini yang udah berani nyentuh milik gue! Bahkan, dengan berani nya tangan kotor ini menjatuhkan milik gue! " Lanjut Al lagi, dengan tangan yang sudah merukir indah di tangan Claudia menggunakan pisau lipat miliknya.

" Arghh Van sakit" Rintihan Claudia tak dihiraukan oleh Al. Malahan pria itu malah melanjutkan ukirannya di tangan Claudia.

" Sebenarnya gue gak suka main kasar! Tapi, gue gak suka milik gue di kasarin! " Ucap Al tajam.

" Kamu dikasih apasih sama dia! Sampai kamu ngebela dia segitun--ahhh" Perkataan Claudia terganti dengan pekikan nyaring milik Claudia. Karna, dengan teganya Al menancap dalam pisau nya ke kulit putih Claudia.

" Stop bicara bitch !" Kata Al penuh penekanan.

Pandu dan Adit?
Mereka hanya diam dan menyaksikan nya saja. Karna, tontonan didepan mereka sudah biasa terjadi. Jadi, mereka tidak akan mual dengan bau anyir darah.

" Dit bawakan air garam itu " Perintah Al sambil menunjuk baskom yang ternyata sudah berisi dengan air garam.

" Ja-jangan Van! Aku mo-mohon" Ucap Claudia memohon, yang lagi dan lagi tidak di hiraukan.

CHILDISH GIRL [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang