29.

8.8K 623 17
                                    

Gak terasa udah hari Jumat aja

Makasih buat yang masih bertahan sampai sekarang😻

Panjang umur manusia baik💘

HAPPY READING

****

Al membelah lautan manusia membawa kuda besinya, dengan kecepatan tinggi. Pemuda itu tak memperdulikan umpatan-umpatan yang dilontarkan untuknya.

Usai pulang dari taman, Al mendapatkan telpon dari Dio. Pemuda yang sering bersama gadisnya.

Dio mengatakan bahwa, saat ini Lala sedang membutuhkan sosok pelindung. Meskipun, jauh dari lubuk hati Dio, ia bisa menjadi pelindung gadis itu. Hanya saja Dio tidak ingin egois, ia tahu saat ini Lala butuh Al yang menjadi pendamping nya.

Mendapatkan telpon seperti itu tak membuat Al berfikir dua kali. Langsung saja ia menancapkan gas kearah rumah sakit sesuai dengan alamat yang diberikan.

"Lala mana?" Tanya Al saat tiba di rumah sakit. Pemuda itu bernafas dengan ngos-ngosan akibat berlari menuju kesini.

"Ada di dalam. Lo tenangin dia dulu. Gue tau dia butuh lo. Jangan tanya aneh-aneh." Pesan Dio yang langsung diangguki Al.

"Gue paham." Al berjalan menuju kedalam ruangan yang tersedia untuk menjumpai gadisnya. Lala.

Tiba di dalam ruangan itu, dapat Al lihat tatapan kosong Lala. Tubuh gadis itu lemah tak berdaya.

"La." Panggil Al pelan.

Merasa ada yang memanggilnya Lala pun menoleh kearah belakang dan mendapati pemuda yang sudah menjadi mantan pacar nya itu "Al." Sahut Lala dengan bergetar.

Segera Al menghampiri gadis itu, lalu mendekap erat tubuh lemah itu. Dan detik itu juga tangisan Lala pecah didalam dekapan pemuda itu.

"Al...ma—mama udah gak ada." Ujar Lala bersamaan dengan isak tangis nya.

Al mengusap tubuh yang bergetar itu dengan sayang "Gue disini buat lo." Balas pemuda itu.

"Kenapa mama pergi disaat Lala udah bisa menemukan keberadaan mama. Dan dengan bodohnya, Lala gak sadar bahwa mama ada disekitar Lala. Lala nyesel Al gak bisa sadar diwaktu itu." Al hanya mendengarkan curahan gadis yang berada di dekapan nya. Dengan tangan yang tak berhenti mengusap punggung gadis itu.

"Tuhan lebih sayang sama mama lo." Balas Al saat Lala yang sudah mulai diam.

Lala mendongak menatap Al dari bawah "Bahkan, Lala gak bisa datang di waktu terakhirnya mama." Ucap Lala lirih.

"Lala merasa gak berguna jadi anak Al."Sambungnya membuat Al menatapnya sendu.

Al melepaskan dekapan keduanya, lalu mensejajarkan wajah keduanya, tangan besar dan berurat itu menghapus sisa air mata yang ada di pipi gadis itu "Jangan ngomong gitu, kita gak bakal tau kapan ajal jemput kita. Tuhan lebih sayang sama mama lo, makanya tuhan ambil mama lo."

"Kenapa disaat Lala udah sadar? KENAPA? LALA BERHARAP BISA KUMPUL BARENG KELUARGA LALA! TAPI APA?! DISAAT LALA UDAH JUMPA DENGAN KELUARGA LALA! TUHAN MALAH AMBIL MAMA DARI LA, AL! LALA CAPEK! LALA MERASA USAHA LALA SIA-SIA SELAMA INI!" Teriak gadis itu yang kini sudah terduduk di lantai dengan keadaan yang bisa dibilang kacau.

CHILDISH GIRL [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang