Hello bertemu lagi!!
Semoga kalian masih stay yaHappy New Year🙌
Vote dan Komen
ThankyouHappy Reading
***
Hari ini, adalah hari kedua semenjak kepergian pemuda yang bernama Revan Al Pramana. Semenjak itu juga, gadis polos yang kerap dipanggil Lala, mendadak berubah menjadi gadis pendiam, tak ada lagi binaran yang terlihat dimata cantiknya itu. Semua orang sudah berusaha membuat gadis itu ceria kesedia kala, namun semua sia-sia saat gadis itu sendiri hanya melihatnya dengan tatapan kosong.
"La, ayo makan, lo jangan murung terus. Kesian cacing diperut lo, udah minta dikasih makan." Pujuk Arnold diselingi dengan candaan, berharap sang adik tertawa meskipun hanya sedikit.
Lala menatap abangnya dengan tatapan kosong, "Abang tau, Al pergi kemana?"
Arnold menghela nafas mendengarnya, selalu seperti itu, jika diajak berbicara maka gadis itu akan membalasnya dengan hal yang tak jauh dari nama pemuda tersebut. Arnold sendiri dibuat cemburu, karna sang adik lebih bergantungan dengan pemuda yang sering dipanggil Al, oleh sang adik.
Meskipun begitu ia tak bisa menampik bahwa pemuda bernama Al, adalah orang yang sangat berperan penting bagi sang adik, "Gue gak tau La. Coba lo nanya, sama nyokapnya Revan." Hanya itu jawaban, yang bisa ia berikan. Sejujurnya, bisa saja ia menyuruh orang suruhan Lucifer untuk mencari keberadaan pemuda itu, entah kenapa ia malah tak mau melakukakannya. Jauh dari lubuknya yang paling dalam, ia kurang suka melihat sang adik terlalu bergantungan dengan orang lain, kecuali keluarganya sendiri.
"Ayo makan, entar lo bisa sakit. Kalau lo sakit, emang mau bikin Revan khawatir?" Pujuknya lagi, yang berhasil membuat Lala tergoyah.
"Nanti Al marah ya, kalau Lala nakal." Arnold hanya menganggukan kepalanya.
"Makanya, lo makan, biar dia gak marah sama lo." Balas Arnold.
Lala mengulas senyum manisnya, hal itu membuat Arnold mengucapkan rasa syukur, "Kalau gitu, Lala gak mau makan deh, kalau Lala sakit pasti Al khawatir, terus Al bakal pulang deh kesini lagi." Ujar Lala membuat Arnold menganga dalam sekejab. Baru saja, ia mengucap syukur, yang sangat jarang ia lakukan.
"Gak gitu, La." Arnold mulai pasrah mendengarnya.
Lala mengerjap bingung, "Loh, Lala salah ya?"
***
Setelah kejadian semalam, gadis yang bernama Nurmala Fadila Xavier. Nama belakang gadis itu berubah semenjak bertemu dengan keluarga kandungnya. Pihak dari keluarga Pramana tak mempermasalah akan hal itu, mereka justru turut senang atas kembalinya keluarga dari gadis yang pernah mereka rawat dan jaga dengan kasih sayang. Keadaan gadis itu sudah membaik, tak seperti kemarin, meskipun belum sepenuhnya ceria, tak urung orang disekitarnya bersyukur dengan keadaan yang sekarang.
Sekarang Lala, tengah berada dikantin tentunya ditemani Chantika, Dio, dan juga para sahabat Al, Pandu dan Adit. Mereka sebisa mungkin agar gadis itu, tak larut dalam kesedihan karna kepergian pemuda yang sudah menjadi sebagian dari hidupnya.
"Al, berarti tinggal dua hari lagi pulang dong, yey!" Lala bertepuk tangan dengan senang, sudah cukup dirinya dilanda dengan kerinduan akan sosok pemuda itu.
Mereka yang mendengar lantas mengangguk membenarkan, "Ada yang kangen, banget tu." Goda Chantik membuat Lala tersipu.
"Engga kok, Lala biasa aja." Elaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDISH GIRL [END✓]
Novela Juvenil⚠️ˢᵉᵇᵃᵍⁱᵃⁿ ᵖᵃʳᵗ ᵈⁱ ᵖʳⁱᵛᵃᵗ ʰᵃʳᵃᵖ ᶠᵒˡˡᵒʷ ˢᵉᵇᵉˡᵘᵐ ᵐᵉᵐᵇᵃᶜᵃ⚠️ ~𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐡𝐞𝐛𝐚𝐭 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐥𝐚𝐡, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠~ Apa yang kalian lakukan ketika menemukan seorang gadis sendirian di jalan? Apakah meningga...