38.

8.3K 552 6
                                    

Vote dan Komen
Thankyou

HAPPY READING

***

Lala dengan semangatnya menyebar semua undangan kepada teman-temannya. Gadis itu, sangat senang karna mengadakan pesta ulang tahunnya untuk pertama kalinya, menyedihkan emang bila di dengar, tapi tak ia pungkiri perasaan senang lebih mendominasi.

Saat ini, gadis itu tengah menyiapkan segala keperluan pestanya nanti malam, tentu saja ia ditemani oleh abang dan papanya. Semua yang ia lakukan sekarang, tak pernah gadis itu sangka sebelumnya, berbelanja bersama orang-orang yang ia sayangi. Betapa beruntungnya gadis itu.

Lala saat ini tengah memilih dress yang akan ia kenakan untuk nanti malam. Papa dan abangnya menunggu diruang tunggu khusus tamu VVIP. Saat sedang fokus memilih, gadis itu tak sengaja menabrak bahu seseorang yang berada disebelahnya.

"Maaf." Sesal Lala, tanpa menoleh kearah korbannya.

"Ngapain lo?" Bukannya membalas, seseorang itu malah bertanya.

Lala merasa tak asing dengan suara tersebut, gadis itu mendongak untuk melihat lawan bicaranya.

"Loh, Tasya? ngapain kesini?" Tanya Lala balik.

Gadis bernama Tasya itu, hanya memutar bola mata malas medengarnya.

"Menurut lo?" Sarkasnya, yang membuat Lala menggaruk pipi nya kikuk.

"Galak bener." Cibirnya.

Selanjutnya, Lala menepuk pelipis nya pelan, "Hampir aja, Lala lupa, Tasya malam ini datang ya kerumah Lala." Ujarnya sambil tersenyum manis.

"Gak salah, ngundang gue?" Tanya Tasya memastikan.

Lala menggeleng pelan sebagai jawaban, "Bawa temen, juga gak papa kok." Jawabnya, dan Tasya hanya mengangguk paham.

"Rumah Revan?"

"Bukan, rumah papa Lala." Balasnya yang membuat Tasya terdiam.

"Masih punya bokap ternyata." Batin Tasya.

"Nanti, Lala shareloc, jangan lupa datang ya." Pamitnya dan pergi dari hadapan Tasya.

Tanpa, Tasya ketahui, Lala pergi diiringi senyum miringnya, "Selamat datang, dirumah baru Tasya." Ucapnya terkikik geli.

***

Acara yang dinanti pun tiba, Lala terlihat cantik malam ini dengan dress pilihannya tadi siang. Senyum manis tak pernah luntur dari wajah cantiknya, para tamu sudah berdatangan, tamu yang diundang tidak banyak, namun mampu membuat gadis itu kewalahan.

"Happy birthday Dila." Ujar Chantika memeluk sebentar sahabatnya. Lala membalas pelukan Chantika, gadis itu datang dengan kekasihnya yang tak lain ialah Dio.

"Nih, kado dari gue." Tutur Chantika menyerahkan paper bag yang ia pegang. Lala menerima dengan senang hati.

"Aa makasih Chantik, semoga langgeng dengan Dio ya." Balas Lala, lalu kedua gadis itu tertawa.

"Aamiin."

"Dimakan aja kue-nya, Lala masih mau nyambut yang lain." Sejoli itu mengangguk mengerti, dan langsung saja  keduanya menuju meja dan kursi yang telah disediakan.

Lala berjalan menilisik kesegala arah, matanya terus mencari keberadaan sosok pemuda yang terus ia pikirkan sedari tadi.

"Al mana ya, kok gak dateng-dateng." Gumamnya sedikit kecewa, karna sedari tadi ia belum menemukan pemuda itu.

CHILDISH GIRL [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang