27

4.5K 337 6
                                    

" Haechan-ah!" Teriak Ten ketika mendapati Haechan akhirnya membuka matanya, sambil menggenggam tangan Haechan kuat Ten menitikkan air matanya.

" Dimana aku...." Tanya Haechan lemah, menatap sekitarnya kepalanya benar benar pening saat ini

" Syukurlah.... kau baik baik saja... " Tangis Ten sambil mengelus kepala putranya itu

Haechan menatap sekitar, ternyata ia ada di rumah sakit. Haechan mendudukkan tubuhnya sambil mengurut pelan kepalanya , ia melihat kaki kirinya di gips dan tubuhnya penuh dengan perban.

" Ternyata aku masih hidup..." Cicit Haechan kagum mendapati dirinya masih hidup

" Ck.. kau bicara apa sih! jangan seperti itu" Ten mencubit pelan tangan Haechan

" Ayah.... dia.. bagaimana?" Tanya Haechan

" Semuanya kini sudah berakhir ... semoga pria itu membusuk di penjara"

Haechan tersenyum sambil mengelus pelan tangan papinya itu , untuk pertama kalinya Haechan melihat senyuman tulus dan tenang dari papinya ini, menandakan bahwa akhirnya kini ia bebas.

" Paman ini aku bawakan sara-" Mark tidak lanjutkan kalimatnya mendapati Haechan yang sudah bangun

" Oh Mark... terimakasih..." jawab Ten santai

" Uhm.... Hi..." Sapa Mark canggung

Haechan hanya membeku bahkan ia tidak bisa mendengar suara Mark. Haechan menatap Mark seperti melihat hantu.

" Uhm... sepertinya aku harus keluar..." Pinta Mark canggung paham dengan tatapan Haechan.

Ten hanya bisa terkekeh dan mengangguk pelan.

" Huuuft...." Haechan menghela nafasnya, karena sedari tadi Ia menahan nafasnya

" Kenapa? dia terlihat lebih tampan?" Goda ten

Haechan benar benar kaget, mungkin efek ia sudah lama tidak bertemu Mark, atau memang dia serindu itu dengan Mark. Mark memang terlihat lebih tampan, kaus hitam dengan jaket kulit hitam, jeans hitam dan sepatu hitam. Walaupun setelan Mark serba hitam namun tetap indah di mata Haechan, belum lagi rambutnya yang hitam mengkilap dengan poni yang ia keataskan, Haechan benar benar terlena.

" Ti...tidak...."

" Hahaha, kau kaget ya kenapa dia bisa disini?" Haechan mengangguk pelan

" Saat papi lari dari kejaran pria itu, mobil Mark tidak sengaja melintas saat itu ada Jeno makanya mereka mengenali papi.......

-----------------------------

" Ya ya ya Mark, berhenti ....sepertinya itu paman Ten" Jeno dari kursi penumpang seperti mengenali pria paruh baya yang tengah berlari di gelapnya jalan raya.

Setelah berbulan bulan mencari dimana keberadaan Haechan, akhirnya Jeno berhasil mendapatkan informasi terakhir bahwa Haechan pindah ke Jeju.

" Paman ten?"

" Papinya Haechan... menepilah!"

Dengan cepat Mark membanting stirnya dan mendekati Ten, keduanya dengan cepat turun dari mobil

" Ya ampun paman kenapa?" Tanya jeno panik melihat melihat tangan Ten penuh dengan luka gores

" Jeno... Haechan... dia... dirumah... " Ten kesusahan mengucapkan kalimatnya

" Paman tenang dulu, apa paman Johnny menemukan kalian lagi?" Ten mengangguk

" Lalu Haechan?" Kini Mark yang bertanya

[COMPLETED] Blind Love || Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang