" Pi... lihat apa yang ku bawa hari ini"
Haechan mengangkat sebuah ember yang penuh dengan ikan hasil tangkapannya hari ini.
" Uwaaah.. sepertinya kita akan pesta hari ini, pas banget kamarin kita bikin kimchi"
" Perfect... oke Echan mandi dulu ya pi..."
" Ini ikannya mau diapain? Panggang?"
" Call "
Ten hanya tersenyum tipis melihat Haechan berjalan kegirangan menuju kamarnya
" Uwaaah... ikan segar memang yang terbaik " Senyum Haechan kala menyantap makan malam mereka
Haechan dan Ten saat ini berada di kota Jeju, Haechan memilih untuk benar benar menjauh dari kehidupan perkotaan. Tinggal di daerah yang pemandangannya masih asri membuat Haechan menjadi tengan dan bisa melupakan semua hal yang terjadi saat ia tinggal di Seoul.
Setiap hari Haechan akan berkeliling, menikmati pemandangan yang ada, terkadang Haechan menjadi tour guide dadakan dan mengajak para turis berkeliling. Sudah hampir 3 bulan mereka tinggal disini dan keluarga kecil mereka baik baik saja.
Begitulah orang orang melihat Ten dan Haechan, mereka selalu tersenyum kepada siapapun dan tidak pernah satupun orang disana yang tidak pernah melihat Haechan tidak tersenyum. Orang orang sangat menyukai senyuman Haechan karena membuat siapa saja yang melihatnya ikut tersenyum.
Haechan selama ini selalu berusaha tersenyum, berlagak tidak terjadi apa apa dan terlihat bahagia. Namun setiap malam, disaat semua orang sudah tenggelam di alam mimpinya masing masing, Haechan menangis.
Tidurnya tidak pernah nyenyak selama ini. Kenanganya bersama Mark, selalu hadir di setiap mimpinya dan selalu membuatnya menangis. Hingga saat ini Haechan tidak pernah melupakan Mark, masih menyayangi pria itu dan hingga saat ini Haechan belum rela berpisah dengannya.
Namun Haechan tidak bisa bersedih terlalu lama, ia tidak ingin orang orang disekitarnya menjadi khawatir padanya, karena itu saat siang hari Haechan selalu memakai topengnya.
.
.
.
Mark tersenyum sendu menatap foto Jaemin yang dipajang di rumah peristirahatan terakhirnya. Ada tiga foto disana. Foto yang paling besar adalah foto Jaemin dengan kedua orang tuanya, saat itu sepertinya Jaemin masih berusia 6 tahun. Kemudian foto yang lebih kecil, adalah foto Jaemin dengan Renjun dan Jeno. Mark tau bahwa ketiga orang ini bersahabat. Kemudian foto terakhir adalah Jaemin dengan seseorang yang tidak Mark kenal, sepertinya itu teman Jaemin saat SMP dilihat dari seragamnya.
Namun yang membuat Mark sedikit bingung foto terakhir ini, Jaemin terlihat lebih bahagia disana, sambil merangkul pria itu Jaemin terlihat sangat senang berada di dekat pria itu. Senyumannya sangat cerah disana, fokus Mark sedikit terganggu dengan pria yang dirangkul oleh Jaemin itu, senyumannya tidak kalah cerah dan manis seperti Jaemin, dan entah kenapa melihatnya membuat hati Mark tenang.
2 Bulan sejak Mark kembali melihat dengan normal, entah kenapa dirinya menjadi kosong. Ketika ia berada di luar, ia ingin cepat cepat pulang, seakan ada sesuatu yang menunggunya dirumah, namun ketika ia sampai dirumah, ia merasa sepi dan hampa. Mark sudah menyibukkan dirinya, mengerjakan proyek yang seharusnya menjadi tanggung jawab ayahnya, tapi tetap saja pikirannya tidak fokus.
Seperti ada sesuatu yang mengganjal hatinya. Ia merindukan suasana yang ramai, merindukan kehangatan yang selama ini pernah yang ia rasakan.
" Kenapa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/288419391-288-k298201.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Blind Love || Markhyuck
Hayran KurguMark mengira kisahnya dengan cinta pertamanya berjalan dengan mulus. Hingga saat itu ... Satu kebenaran yang membuat dirinya Menyesal....