chapter 5

2.3K 153 18
                                    

Hembusan angin sore seketika menerpa gadis yang baru saja menginjakan kaki keluar dari stasiun itu. Membuat rambut blonde milik gadis itu terayun senada dengan hembusan angin sore yang sejuk itu.

Sore ini nampaknya cuaca cukup cerah tidak ada tanda tanda yang menandakan akan terjadinya hujan. Langit tetlihat sangat bersih dengan warna biru langitnya dan sedikit warna orange yang begitu indah dipandang. Hanya ada sedikit awan yang menampakan wujudnya menghiasi indahnya langit London sore ini.

Sore ini stasiun tidak terlalu ramai, pasalnya hanya ada beberapa siswa sekolahan yang baru saja pulang dari belajarnya dan beberapa karyawan yang pulang lebih awal. Mengingat, ini masih menunjukan pukul setengah empat sore. dan tentunya para karyawan kantoran lainya-yang biasanya memenuhi stasiun-pulang lebih larut dari sekarang ini.

Tidak jauh dari tempat gadis itu sekarang ini, seorang pria berpostur tubuh cukup tinggi berjalan santai layaknya seorang model dengan kedua tanganya dimasukan kedalam saku celana seragam yang dikenakanya. Mengikuti gadis yang sekarang ini sedang berjalan anggun di terotoar jalanan kota London yang selalu terbilang ramai itu. Dan juga tidak lupa dengan headset yang menempel sempurna di kedua telinganya dan terhubung dengan iPod nya. Kepalanya ia angguk anggukan senada dengan musik yang ia dengarkan saat ini.

Yap. Kalian pasti sudah bisa menebak siapa gadis dan pria itu. Alicia dan Kai sore ini pulang besama. Oh tidak tidak! Lebih tepatnya Kai yang mengikuti gadis itu. Mengingat, gadis blonde itu menolak tawaran Kai yang mengantarnya pulang saat mereka masih berada di sekolah tadi.

Kai sesekali mencuri pandanganya untuk melihat sosok yang tidak jauh berada di depanya itu. Hanya sekedar memastikan kalau gadis yang ia ikuti itu tidak menghilang.

Tentunya tidak ada percakapan di antara mereka. Mengingat jarak antara keduanya yang cukup jauh dan juga tidak ada satu pun dari mereka yang memulai percakapan mengingat hubungan meeka yang sangat jauh dari kata damai.

Tidak terasa saat ini mereka sudah memasuki kawasan perumahan yang mereka tinggali. Mereka terus berjalan mengikuti jalanan yang biasa mereka lewati setiap pulang sekolah. Oh bukan 'mereka', melainkan hanya Kai seorang. Mengingat gadis yang bernama Alicia itu baru beberapakali melewati jalan ini karena Alicia baru saja pindah ke rumah barunya.

Dan saat Alicia akan berbelok ke arah yang berbeda dengan rumah Kai, pria itu langsung mengejarnya dan berhasil menepuk bahu gadis itu pelan.Alicia yang sedari tadi merasa sedikit risih karena merasa diikuti oleh seseorang walau sebenarnya dia tau bahwa orang itu adalah Kai-orang yang bermaksud baik mengantarkanya pulang namun dengan terang teragan gadis itu menolaknya.

Alicia sedikit terkejut dan menolehkan wajah cantiknya ke arah belakang-posisi Kai saat ini."Ada apa?" tanynya sinis.

"Bisakah kau bersikap sedikit manis terhadap lawan bicaramu, perempuan?" Kai balik bertanya dengan nada yang tidak kalah sinisnya hanya untuk sekedar basa basi sebelum akhirnya Kai mengatakan alasannya mengapa ia mnepuk gadis itu namun diikuti dengan ekspresi wajah nya yang 'dibuat buat' kesal.

Kai, sekali lagi pria tampan itu melakukan hal yang tidak wajar. Maksudnya, tidak biasanya Kai berbasa basi atau memasang ekspresi wajah yang dibuat buat seperti tadi. Biasanya Kai akan langsung pada topik pembicaraanya tanpa berbasa basi dan dengan ekspresi yang datar dan dinginya. Tidak seperti sekarang ini.

Dan menurut Alicia, pria yang bernama lengkap Kim Jongin itu begitu menyebalkan. Walaupn faaktanya mereka sama sama menyebalkan. Alicia memutar bola matanya yang berwarna biru gelap itu. Kesal dengan sikap pria yang saat ini sedang berada tepat di hadapanya ini.

Gadis itu menarik nafasnya panjang dan menghembuskanya kasar. Tidak mau lama lama berdebat dengan pria itu akhirnya gadis itu mengalah."Ada apa Mr. Kim?" tanya gadis itu sedikit lebih lembut dari sebelumnya dan lebih tepatnya dibuat luat lembut.

Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang