chapter 10

1.6K 138 15
                                    

"Kai, ada gadis yang menyampaikan salam untuk mu."


"Lalu?"


Gaby mendesah pelan, merasa tidak nyaman dengan sikap Kai yang sangat dingin kepadanya. Sebenarnya ini bukan hal yang aneh. Maksudnya, Kai memang seperti itu. Semenjak ia bertemu dan bersahabat dengan pria bernama lengkap Kim Jongin itu, Kai memang selalu bersikap dingin dan datar. Dan memang itulah Kai.


"Kenapa kau dingin sekali? Ini kabar baik untukmu. Sepertinya gadis itu menyukaimu," Gumam Gaby kesal. "hebat sekali kau, baru juga masuk sekolah, tapi sudah ada yang menitipkan salam untukmu. Terkadang aku sirik padamu." Tambahnya dan masih menggerutu kesal.


"Oh ayolah! Jangan bahas tentang masalah ini. Aku muak dengan semua itu. Dari kemarin, pertama aku masuk sudah banyak senior dan seangkatan yang lainnya yang sok kenal dan meminta nomor handphoneku." Ucap Kai malas sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya.


"Ahh yayaya aku mengerti." Gumam gadis cantik bernama Gaby itu cepat.


Hari ini adalah hari kedua bagi Kai, Gaby, Amelia, Shofie, Chelsea Irene dan ratusan teman seangkatannya untuk masuk ke sekolah baru mereka. Tingkat mereka kini bukan lagi Junior High School, namun sekarang mereka sudah resmi menjadi siswa Senior High School. Mungkin bagi kebanyakan orang, ini adalah hal yang menyenangkan dan mengasyikan. Masa masa itu adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan banyak hal yang menyenangkan.


Tapi tidak dengan pemuda bernama Kai itu. Baginya, ini semua sama saja dengan beberapa bulan yang lalu. Saat dirinya masih duduk di bangku JHS. Membosankan. Itu adalah kata yang tepat untuk suasana hatinya saat ini. Oh bukan. Bukan hanya saat ini. Tapi semenjak beberapa tahun yang lalu. Dan mungkin untuk kedepanya, dia juga akan merasakan hal yang sama. Membosankan.


Jam istirahat pertama baru berbunyi 10 menit yang lalu, dan saat ini Kai dan yang lainnya,-Amelia, Shofie, Chelsea, Gaby dan Irene-sedang duduk di kantin, menunggu pesanan mereka untuk mereka makan sebagai makan siang mereka.


"Hei kenapa pesanannya belum datang juga? Perutku sudah mengamuk." Ucap sebuah suara dengan nada yang dibuat buat kesal.


"Sabarlah Amelia! Mungkin Mrs. Shalie nya sedang sibuk."


"Hei darimana kau tahu nama penjaga kantin ini?" Tanya Shofie heran.


"Dia tetanggaku." Jawab Gaby ringan. "Oh ya, Kai! Apakah kau tidak penasaran siapa orang yang menitipkan salam kepadamu? Menurutku dia cukup cantik." Tanya Gaby alih alih dari keluhan temannya Amelia yang tidak sabaran karena sudah terlalu lapar.


"Tidak." Jawab Kai malas tanpa mengalihkan perhatiannya dari novel terbarunya.


Irene menarik napas dan menghembuskanya kasar. "Sudahlah Gaby, Kai tidak akan mau diganggu. Dia sedang berkencan dengan kekasih barunya." Cibir Irene pelan yang langsung disetujui oleh anggukan dari yang lainnya selain dirinya, Kai dan Gaby.


"Oh ya, Kai! Apakah kau sekelas dengan pria kelahiran Asia lainnya selain dirimu? Kalau tidak salah dia ada di kelas X2, dan bukankah kau juga berada di kelas itu?" Tanya Amelia kepada Kai.

Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang