chapter 8

1.6K 137 9
                                    

"Sering seringlah untuk mampir dan temani Kai mengobrol di sini!"

"Tentu. Lain kali kami pasti mampir dan menemani Kai mengobrol, Aunty." Seru Lay setengah berteriak kepada Mrs. Kim yang sedang melambaikan tanganya-mengartikan ucapan selamat tinggal-kepada Lay dan Chen.

Lay dan Chen pun ikut membalas lambaian tangan dari Mrs. Kim itu dengan sangat ramah dan senyum lebar yang tidak pernah berhenti mereka pamerkan.

"Terma kasih untuk semuanya, Aunty. Kami pergi dulu. Bye!" Tambah Chen dan bergegas menaiki limosin mewah berwarna hitam mengkilat milik ayahnya Lay dan melesat pergi meninggalkan rumah keluarga Kim yang sedari tedi mereka gunakan untuk mengerjakan tugas mereka.

Di luar perkiraan, kegiatan yang mereka beri nama kerja kelompok itu menguras banyak sekali waktu dan tenaga. Maksudnya tenaga untuk berpikir dan berdebat atas semua perbedaan pendapat mereka tentang materi yang Mrs. Inge tugaskan.

Mereka baru selesai setelah waktu sudah mnunjukan pukul 21.30 waktu setempat. Lay meminta ayahnya untuk menjemputnya karena memang ini sudah terlalu malam dan rumah Lay cukup terbilang jauh dari rumah keluarga Kim atau lebih tepatnya rumah milik Kai itu.

Dan karena memang rumah Chen satu arah dengan rumah Lay, bahkan rumah mereka berdekatan. Maka dari itu Chen meminta Lay untuk dapat pulang bersama Lay dan ayahnya. Dan tentunya Lay menerima itu dengan senang hati karena memang mereka sudah berteman semenjak satu tahun yang lalu, tepatnya semenjak Lay pindah ke London dan bertetanggaan dengannya-Chen.

Hening sejenak setelah limosin itu benar benar menghilang.

"Kalau begitu aku juga akan pulang." Seru sebuah suara lembut khas seorang wanita. "Maaf kami telah merepotkan kalian." Tambahnya lagi dan diikuti dengan membungkukan tubuhnya kepada sosok di depanya-Kai dan ibunya-tanda bahwa gadis itu meminta maaf dan berterima kasih layaknya orang orang Asia Timur.

Tanpa menunggu respon dari keduanya, gadis bernama Alicia itu melangkah untuk pulang menuju rumahnya yang letaknya tidak jauh dari rumah Kai dan dengan senyum ramah yang terukir sangat jelas di wajah cantik miliknya.

"Tidak baik gadis sepertimu pulang di gelapnya malam seorang diri, Alicia."

Belum sampai Alicia meninggalkan mereka sejauh satu meter, kalimat yang Alicia kenal berasal dari seorang wanita berusia cukup tua tadi sudah berhasil membuat langkah selanjutnya terhenti dan membalikan badanya menghadap sumber suara dan menatap Mrs. Kim dengan tatapan heran.

"Kai akan mengantarkanmu pulang, sayang." Tambah wanita itu seolah olah mengerti tatapan bingung dari Alicia dan menatap putranya, Kai-yang berada tepat di sebelah kanannya. Menatapnya dengan tatapan memerintah dan sedikit ancaman.

"Tapi bu... motorku sedang berada di bengkel dan mobilku, bukan kah digunakan Sulli untuk berlatih menari?" rengek Kai kepada ibunya dengan nada yang memelas.

"Kau tega membiarkan Alicia untuk pulang seorang diri? Huh?" Tanya Mrs. Kim dengan nada kesalnya. "Antar Alicia pulang!" perintahnya lagi dengan nada yang lebih tinggi dan suara yang nyaring.

"Tidak usah repot repot Aunty. Rumahku tidak jauh dari sini. Hanya butuh beberapa menit untuk dapat sampai ke rumah dengan selamat." Ucap Alicia lembut dan memasukan tanganya kedalam saku sweater berwarna merah muda yang dikenakanya. Sambil tersenyum tipis.

"Ohh tidak tidak, sayang! Aku tidak akan membiarkan Kai untuk tidur di rumah ini kalau dia menolak lagi perintah ibunya untuk mengantarkanmu pulang." Tukas Mrs. Kim cepat sambil menghampiri Alicia dan mengelus pipi gadis itu penuh kelembutan dan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.

Kai yang mendengar itu langsung bergidig ngeri. Membenahkan mantel berwarna coklat miliknya dan menghampiri ibunya. Menerima perintah ibunya untuk mengantarkan Alicia pulang dengan selamat sampai rumahnya. Karena kalau tidak, mungkin Kai tidak akan pernah lagi menginjakan kaki nya dirumahnya sendiri.

Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang