Chapter 14

1.4K 102 14
                                    

Gemuruh angin pagi meniup rambut coklat milik pria yang bernama Kai itu dan membuatnya terayun ayun senada dengan angin pagi yang dingin menusuk tulang itu. Cuaca yang sangat cerah. Sinar matahari pagi yan hangat dipadukan dengan cuaca meuju musim dingin yang begitu dingin menusuk tulang membuat sosok pria tampan bernama lengkap Kim Jongin itu memejamkan matanya merasakan pagi yang harusnya menjadi pagi yang indah untuknya.

Tapi tidak. Pagi cerah nan indah itu tidak sama dengan suasana hatinya saat ini. Mengingat kejadian kemarin, tentunya hari ini Kai mendapatkan pagi yang menurutnya begitu suram. Bagaimana tidak? Kemarin adalah hari yang begitu berat bagi Kai. Walau memang sebelum kejadian itu, Kai sempat mendapatkan sesuatu yang begitu manis dari wanita pujaannya itu. Yeah, di harinya yang sangat melelahkan itu, Kai tidak akan melupakan momennya saat bersama Alicia di atas atap. Momen yang teramat manis yang langsung ditimpa dengan momen yang teramat pahit baginya.

Pagi ini pikirannya teramat kacau. Sangat kacau bahkan ia sampai tidak sanggup untuk mengendarai mobil dan memilih untuk berangkat meggunakan kendaraan umum.

Seperti biasa, walau hati dan pikirannya sedang kacau, tapi Kai masih tetap terlihat tampan, dengan pakaian yang sangat cocok untuknya. Seragam sekolah yang biasa ia kenakan dan dibalut dengan mantel kesukaannya yang berwarna coklat itu. Membuatnya terlihat sangat cocok untuk pria seusianya. Dan terlihat syal yang melingkar di lehernya untuk melindunginya dari cuaca yang dingin. Syal yang beberapa hari lalu ia beli saat perjalanan pulang setalah menghabiskan waktunya bersama gadis pujaannya, Alicia.

Langkahnya terhenti saat ia sudah sampai tepat berada di depan gerbang sekolah. Kepalanya ia dongakan untuk melihat bangunan yang menurutnya tidak asing itu. Bangunan yang banyak menulis cerita baginya. Rahangnya terlihat mengeras dan kepalan tangannya terlihat semakin kuat. Mengepal kuat pasangan dari syal abu abu lembut yang ia kenakan. Yeah, syal yang ia katakana kepada Alicia bahwa itu untuk orang yang ia sayangi. Dan siapa lagi kalau bukan untuknya?

Yeah, hari ini Kai akan mengakhiri segalanya. Maksudnya, hari ini Kai akan mengakhiri hubungan 'aneh' nya bersama Joy dan memulai kisah cinta barunya bersama Alicia. Kai akan mengatakan yang sebenarnya kepada Joy bahwa sebenarnya ia tidak mempunyai hubungan apa apa dengannya. Mengatakan bahwa itu semua hanyalah sebuah kesalah pahaman. Dan Kai akan memberikan syal nya kepada Alicia sebagai bukti bahwa orang yang ia sayangi adalah dirinya. Bukan yang lain.

Yeah, sudah Kai putuskan. Semua harus berjalan sesuai dengan rencananya.

"Kenapa kau tidak segera masuk, Kai?"

Suara itu memecahkan lamunan Kai. Suara yang cukup familiar di kepalanya. Membuatnya dengan reflek menolehkan kepalaya ke arah sumber suara.

"Di luar cuacanya sangat dingin." Tambahnya sambil menatap ke arah yang tadi Kai tatap. Menatap bangunan yang disebut dengan gedung sekolah itu. "Ayo! Kita masuk." gadis itu dengan percaya dirinya menggandeng tangan Kai dan memaksanya untuk mengikuti langkahnya menuju kelas. Tidak. Bukan dengan kepercayaan dirinya. Tapi dengan keberanian yang sudah ia kumpulkan dan melawan keraguannya untuk melakukan hal itu.

Detak jantungnya berdetak tak karuan karena merasa gugup akan keputusan yang ia pilih. Langkahnya semakin tak karuan dan akhirnya membuat kakinya terkilir. Gadis itu meringis kesakitan dan melepaskan tangannya yang barusan ia gunakan untuk menggandeng Kai dan menyeretnya untuk segera masuk. Tangannya mengusap kakinya yang terkilir tadi. Berharap dengan melakukan itu, ia bisa menghilangkan rasa nyeri yang ada di sendi kakinya yang terkilir itu.

Kai masih diam tak merespon. Matanya menatap gadis itu dengan tatapan iba. Rahangnya mengeras dan lagi lagi kepalan tangannya kembali ia kuatkan. Hal itu Kai lakukan untuk membuatnya agar tetap tegar dan tidak membuatnya goyah.

Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang