chapter 19

1.2K 95 29
                                    

Alicia tersentak saat ia melihat dengan kepalanya sendiri keadaan Kai yang ada di hadapannya. Kedua tangannya menutup mulutnya dan matanya terbelalak karena kaget. Beberapa saat Alicia sempat menoleh ke arah pria di sampinya yang jauh lebih tinggi itu. Menatap Sehun dengan gelisah dan mengartikan 'apa yang terjadi?'

Sehun juga sama. Pria tampan kelahiran Korea Selatan dengan kulit pucat itu tertegun karena kaget. Tanpa ia sadari ia tengah menahan napasnya. Sehun melirik Alicia yang tengah menatapnya dengan gelisah itu. Tanpa menunggu waktu lama, Sehun langsung melesat menghampiri Kai-yang tidak sadarkan diri-dan disusul oleh Alicia dari belakang sambil berteriak memanggil Kai.

Tidak perlu waktu lama untuk dapat menghampiri pria yang tengah terkujur kedinginan dan tak sadarkan diri itu. Oh tidak, Kai ternyata masih sadar! Dia bahkan sempat membuka matanya sebentar-ketika Alicia memanggil namanya dengan suara yang bergetar karena hampir menangis-dan menggumamkan sesuatu yang tidak dapat didengar dengan jelas oleh Alicia dan Sehun.

"Demi Tuhan!" Alicia bergumam sambil menghampiri Kai "Sehun lakukan sesuatu!" kata Alicia dengan mata yang berkaca kaca sambil merangkul tubuh Kai yang hampir membeku kedinginan. Berusaha menghangatkan tubuh Kai namun tetap sia sia saja.

Sehun menatap Alicia yang tengah ketakutan setengah mati itu dengan tatapan ibanya.

"Sehun apa yang kau lakukan? Kau mau Kai mati? Cepat lakukan sesuatu! Kumohon!" sembur Alicia kepada Sehun yang menurutnya sedari tadi hanya menatapnya itu.

"Tenanglah," ucap sehun datar dengan suara seraknya mencoba menenangkan. "aku akan membawanya ke klinik." Tambahnya lalu mendekati tubuh Kai dan menggendongnya. Tubuhnya dingin. Mungkinkah Kai... Tidak, tidak. Ia tidak boleh memikirkan hal hal konyol seperti itu.

Secepat mungkin Sehun berlari sambil menggendong Kai yang diikuti Alicia dari belakang. Sekolah sudah sangat sepi. Hanya tinggal mereka di sekitar sini.

"Sial, kenapa di saat seperti ini klinik harus tutup?" gerutu Sehun lalu melanjutkannya dengan umpatan yang dapat mengotori nama suci sekalipun. "Kita harus membawanya ke rumah sakit." Ucap Sehun dengan nada paniknya. Kali ini kepanikannya sudah sama dengan Alicia.

---OOO---

Sudah hampir tengah malam, namun Kai belum juga sadar. Setelah Alicia dan Sehun memberi tahu orang tua Kai, mereka langsung datang dengan ekspresi wajah yang tentunya sangat khawatir. Setelah melakukan pemeriksaan, Dokter mengatakan Kai baik baik saja, hanya demam dan pingsan karena kedinginan. Syukurlah Alicia dan Sehun membawanya tepat waktu. Karena Dokter bilang apabila terlambat beberapa jam lagi, Kai bisa mati karena kedinginan di tengah tengah demamnya yang sedang memuncak.

"Kalian pulanglah! Biar Aunty yang menjaga Kai. Kalian besok harus sekolah bukan?" Suara lembut itu keluar dari Mrs. Kim dan menyadarkan Sehun dan Alicia yang sedaritadi hanya duduk sambil melamun di sofa yang terdapat di sudut ruangan tempat Kai terbaring.

Alicia tersentak dan menoleh ke arah Mrs. Kim yang sedang tersenyum manis kepadanya, dan juga kepada Sehun.

Sesaat ia melirik ke arah Kai yang sedang terbaring. Matanya tertutup rapat. Wajahnya terlihat menenangkan saat sedang tertidur seperti itu. Alicia menarik napasnya lalu menghembuskannya panjang. "Baiklah,"gumannya pelan sambil menunduk lalu ia melirik Sehun yang sedang duduk dengan wajah yang terlihat tidak tenang. "Kami akan pulang... Kalau Kai sadarkan diri-"

Kalimatnya terhenti saat ia merasakan pundaknya disentuh lembut. Alicia menoleh dan mendapatkan Mrs. Kim lah yang menyentuh pundaknya dengan lembut itu sambil tersenyum ramah kepadanya. "Kalau Kai sadarkan diri, Aunty akan segera menghubungi kalian berdua." Ucapnya ramah. "Sekarang pulanglah! Orang tua kalian pasti akan cemas dengan kalian."

Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang