Chapter 18

1.2K 79 11
                                    

Setelah Alicia dan Sehun meninggalkannya sendirian di kelas, entah kenapa perasaannya tidak karuan, ia merasa tidak tenang tentang apa yang akan Sehun bicarakan dengan Alicia nanti. Ia sudah berusaha menahan dirinya agar tidak mengikuti mereka, membiarkan mereka makan siang dengan tenang, dan membiarkan dirinya beristirahat dari semua pikiran yang membuatnya frustasi itu. Tapi tetap Kai tidak bisa.

Akhirnya ia pergi ke kantin, mencari di mana Sehun dan Alicia berada, memastikan tidak akan ada apa apa yang terjadi. Yeah, jangan dulu terungkap semuanya. Kai belum mempersiapkan diri.

Setelah Kai mendapati orang yang dicarinya, ia melangkahkan kakinya untuk menuju tempat mereka duduk bersama dan makan siang bersama itu. Namun tiba tiba langkahnya terhenti saat ia mendengar Sehun berkata dengan nada ragunya kepada Alicia.

Kai mengepalkan tangannya kuat. Rahangnya yang tegas ia tautkan sekuat tenaga. Seakan apabila ia melakukannya lebih keras lagi, semua giginya akan patah. Tatapannya kosong namun tajam. Membuat siapapun yang melihatnya akan merasakan ketakutan yang amat luar biasa.

Apakah kau tahu sesuatu tentang Kai bahwa ia...

Kai mengingat ngingat apa yang barusan Sehun katakan kepada Alicia. Apa yang akan kau katakan kepada Alicia, Sehun...

Kali ini tatapannya fokus kepada dua sosok-Alicia dan Sehun-yang sedang makan siang tidak jauh darinya. Sehun dan Alicia masih belum menyadari keberadaanya.

"Tentang apa?" Kai mendengar Alicia bertanya. Nada bicaranya terdengar bahwa ia penasaran.

Kai masih berdiri mematung di tempatnya. Ia dapat melihat dengan mata kepalanya Sehun sedang berpikir. Berpikir kata kata yang tepat untuk mengatakan semuanya kepada Alicia. Mungkin.

"Sehun!" Alicia berseru. "Bahwa Kai apa?"

Kepalan tangan Kai semakin kuat. Bersiap melakukan apa yang harus dilakukannya untuk tetap menjaga rahasianya. yeah, walaupun Kai tahun cepat atau lambat semuanya akan terungkap, tapi setidaknya ia harus mempersiapkan dirinya terlebih dahulu. Dan setidaknya dirinyalah yang harus mengatakannya kepada Alicia. Bukan orang lain.

Namun tiba tiba kepalan tangan itu melemah, tatapannya juga sudah tidak setajam dan semengerikan sebelumnya. Kai menyunggingkan seulas senyuman tipis di bibirnya dan matanya mulai terasa panas saat ia mendengar dengan telinganya apa yang baru saja Sehun katakan. Benarkah? Benarkah Sehun mengatakannya?

Ah bukan apa apa! Tidak penting kok... Lebih baik kau habiskan makanmu, lalu kita kembali ke kelas dan melihat apa Kai benar baik baik saja atau tidak.

Kai masih mamikiran kalimat yang barusan Sehun katakan. Kai memandang kedua sosok orang yang ia amat sayangi itu dengan tatapan kosong dan tanpa sadar seulas senyuman tipis terukir kembali di bibirnya.

Lama Kai memandangi mereka sambil melamun, Kai tersadar dari lamunannya dan akhirnya ia melangkah pergi meninggalkan kantin ke tempat yang sunyi dan tenang.

---OOO---

"Kau dapat menghubunginya?"

Alicia menggeleng, "Ponselnya tidak aktif." Katanya sambil memasukan kembali ponsel nya ke dalam sweater merah muda yang dikenakannya. Gadis cantik itu mendesah pelan. "Kemana perginya pria itu? Bukankah dia bilang tadi dia tidak enak badan? Kalau memang tidak enak badan, seharusnya diam saja di kelas atau tidur di klinik." Gerutu Alicia sambil mengerucutkan bibirnya.

Sehun tersenum kecil. "Hei hei! Tidak usah menggerutu seperti itu," Ucap Sehun sambil menenangkan. "nanti kau akan cepat tua." Tambahnya lagi dengan nada candanya.

Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang