chapter 13

1.3K 106 6
                                    

"Jadi, bagaimana dengan liburan panjang mu, Joy?"

"Cukup menyenangkan." Jawab gadis cantik dengan rambut blonde yang lurus panjang itu pelan dan dengan senyuman khasnya. Senyuman yang dapat diartikan seperti seseorang yang polos, bahkan terlalu polos untuk seusianya.

"Aish, hampir satu bulan kau meninggalkanku! Apa kau tahu kalau aku sangat merindukan mu?" ucap gadis yang dapat dipastikan sangat akrab dengan temannya-Joy-itu. "Aku sangat merindukanmu, Joy." Tambahnya lagi sembari memeluk sahabatnya erat seolah ia takut saat ia melepaskan pelukannya, ia akan kehilangan sahabatnya itu.

"Oh ayolah, kau terlalu berlebihan, Wendy. Aku kan hanya pergi sebentar... hanya satu bulan, lantas bagaimana kalau aku pergi dan tidak akan kembali lagi bersama kalian?" ucap gadis bernama Joy itu lembut sambil menarik pipi sahabatnya gemas. "Ah ya! Dimana Irene dan Seulgi? Apakah mereka tidak merindukan ku? Bagaimana bisa mereka tidak menyambutku saat aku kembali?" Joy bertanya dengan nada jahilnya sambil meirik penuh arti kepada Wendy.

"Hhm, entahlah. Sepertinya mereka sedang makan siang di kantin bersama Amelia dan yang lainnya." Jawab Wendy sedikit ragu dan terdengar tidak terlalu senang saat ia mengucapkan kalimatnya barusan.

"Hei kenapa nada bicaramu seperti itu? Bukankah bagus kalau mereka punya banyak teman? Dan keapa kau tidak bergabung bersama mereka?" Joy bertanya dengan nada yang terdengar sedikit menegur itu.

"Ya! Bagaimana bisa aku bergabung dengan mereka dan mengabaikan sahabat terbaikku sendiri?" Wendy memutar bola matanya enggan.

"Aish, kau ini memang selalu berlebihan." Gumam Joy sambil menggeleng geleng kan kepalanya. "Oh ya! Apa kau melihat Kai? Sudah tak sabar aku ingin melihatnya." Tambah Joy dengan mata yang berbinar membayangkan dirinya saat bertemu dengan Kai.

"Aish, apakah kau masih menyukai pria berhati seperti gunung es itu? Dia bahkan tidak pernah melihatmu saat kau menyapanya. Oh sungguh, pria macam apa dia? Bisa bisa nya dia melakukan hal itu kepadamu." Ujar Wendy dengan ekspresi yang berlebihannya. Membuat Joy yang melihat itu ingin tertawa dan menarik kedua pipi milik gadis dengan rambut blonde berponinya itu.

"Apakah kau belum tahu kalau Kai dan aku adalah sepasang kekasih?" Joy bertanya sambil berbisik dan menyunggingkan sebelah bibirnya dan melirik sahabatnya penuh arti.

Wendy yang mendengar hal itu, seketika gadis cantik itu tersedak udara yang di hirupnya. "Benarkah?" tanyanya dengan nada yang melengking. "Oh sungguh mengejutkan." Ujarnya sambil membuang napasnya kasar. "Sejak kapan?"

"Dua bulan yang lalu."

"Whoa daebak! Dan kenapa Kau tidak memberitahuku?"

"Aku malu, dan kupikir tidak ada waktu yang tepat untuk mengatakannya." Jawabnya sambil tersenyum lebar. "Ah aku pergi dulu untuk mencarinya ya. Bye!" Joy berlari kecil sambil melambaikan lambaikan tangannya kepada sahabatnya, Wendy.

***

"Entahah, sudah lama aku tidak melihat Kai. Beberapa waktu yang lalu dia ada di kelas sambil membaca novelnya, tapi sekarang tidak ada." Ucap Chen kepada Joy yang dengan sengaja mencari kekasihnya ke kelasnya.

"Mungkin mereka sedang ada di atap gedung sekolah." Tambah Lay sambil mengunyah bekal makan siangnya.

"Apa maksudnya 'mereka'?" Tanya Joy penasaran.

"Tadi saat aku habis dari toilet, aku tidak sengaja meliat Kai dan Alicia menaiki tangga menuju lantai paling atas." Jawab Lay dengan mulut yang masih terisi dengan makanan.

"Siapa Alica?" Tanya Joy lagi. Kali ini perasaanya sudah mulai kacau. Mengetahui orang yang ingin sekali ia temui untuk melepaskan rasa rindunya ternyata pergi dengan gadis lain. Tapi dengan segera ia menepis perasaan itu. 'Tidak, Kai tidak ada hubungan apa apa dengan gadis yang bernama Alicia itu. Ya, itu pasti benar.'

Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang