Di dalam mobil, Kai dan Alicia tidak bergeming sedikitpun. Mereka sama-sama diam seribu bahasa. Tidak ada satupun dari mereka yang terdengar mengeluarkan suaranya. Yang terdengar hanyalah suara isak dari Alicia. Kai sibuk menyetir mobilnya dengan tenang, dan Alicia hanya diam menatap jalanan yang ramai sambil sesekali ia terisak sisa tangis hebatnya tadi.
"Aku tahu kalau di dalam benakmu, kau sedang bertanya-tanya tentang ingatanku. Apakah sudah kembali atau tidak. Bukan begitu?" Kai bertanya tanpa mengalihkan perhatian menyetirnya.
Alicia tersentak kaget karena merasa ketahuan. Tapi hanya sesaat. Sesaat kemudian, gadis cantik itu berhasil menyembunyikan perasaannya lalu mendecak pelan.
"Walau aku tidak dapat mengingatmu, tapi aku dapat merasakan kedekatan diantara kita dulu." Kata-kata itu berhasil membuat detak jantung Alicia berdegub tak karuan. Dengan kaku Alicia menolehkan kepalanya menatap Kai yang masih tetap fokus menyetir.
"Kai..." Nada suaranya bergetar. Oh astaga, Kau sangat lemah Alicia!
"Saat malam hari, tepatnya sebelum aku terlelap dalam tidurku, kepalaku sering sekali terasa sakit. Saat itu terjadi, melintas dalam benaku seseorang yang terlihat samar. Orang itu terkadang menangis, terkadang juga tertawa bahagia. Saat dia tersenyum, entah kenapa hatiku merasakan kenyaman yang amat luar biasa." Kai menceritkan apa yang dialaminya tanpa melirik sedikitpun Alicia yang tengah membatu tak berdaya.
"Terkadang aku juga bermimpi. Mimpi itu sangat aneh. Seperti aku sedang bersama dengan seseorang. Seingatku, aku belum pernah melakukan hal-hal seperti yang ada di dalam mimpiku, tapi mimpi itu terasa sungguh benar-benar telah terjadi. Aku juga bermimpi aku mencium orang itu dengan lembut dan penuh kasih sayang." Alicia masih diam membeku. Namun kali ini, wajahnya memerah karena malu. Apa yang dicaritakan Kai membuat Alicia teringat masa lalunya dulu.
"Saat aku mencoba untuk mengingat apa yang hilang dalam kehidupanku, entah kenapa kepalaku terasa sangat sakit. Kucoba terus untuk mengingat-ingat lagi. Tapi nihil. Yang terjadi hanyalah kepalaku yang berdenyut karena kesakitan. Aku tidak sanggup lagi." Kali ini Kai menatap Alicia dengan tatapan yang sulit diartikan. Perasaan senang, lelah, bahagia, dan kecewa tercampur aduk. Namun sesaat kemudian Kai kembali fokus dengan menyetirnnya.
Alicia masih tetap membeku tidak dapat melakukan apa-apa, bahkan hanya untuk bernapaspun sungguh terasa sangat sulit.
"Sudah kuputuskan untuk tidak akan pernah lagi mencoba mencari apa yang hilang dalam ingatanku... Karena aku sangat yakin kalau ingatanku yang hilang adalah ingatanku tentang kau, Alicia." Kai kembali mentap Alicia. namun kali ini tatapan itu menggambarkan Kai yang penuh dengan harapan. Harapan bahwa apa yang barusan dikatakannya adalah benar.
"Entah kenapa, setiap kali aku melihatmu, aku selalu teringat dengan mimpiku. Yeah, walaupun orang dalam mimpi dan benaku terlihat samar dan tidak jelas. Tapi aku yakin kalau orang itu adalah dirimu, Alicia."
Alicia kali ini telah menalirkan air matanya. Yeah, gadis berparas malaikat tak bersayap itu menangis untuk yang kesekian kalinya.
"Aku tidak membutuhkan ingatanku yang hilang. Kaena aku sudah memiliki kenangan terindah saat aku bersamamu, Amour."
---OOO---
Bonus nih buat yang setia sama cerita cintanya Kai ini.
Aku ucapin makasih sebesar-besarnya buat yang udah vote sama komentar yah...POKOKNYA SEBELUM CHAPTER 23 SAMA CHAPTER 24 VOTENYA LEBIH DARI 30, GA BAKALAN AKU UPDATE!!!!! T^T/MAKSA/
THANK YOU~

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
RomanceKai, Seorang pria apatis yang ternyata dapat berubah setelah ia bertemu dengan seorang gadis dingin bernama Alicia. Kepribadian buruk diantara mereka lambat-laun menghilang setelah hubungan mereka semakin dekat. Namun Kai terikat dengan kesalahpaha...