Kamu lihai mengukir senyum. Kedua matamu menyipit, tertarik ke atas seperti halnya kedua sudut bibirmu yang dengan mudahnya terangkat. Kamu bersenda gurau, penuh canda tawa. Pipimu begitu merah, lucu sekali, bak melihat anak kecil yang senang mendapati hal-hal remeh.
Surai indahmu tertiup angin, pergerakan yang sangat lembut. Hitam legam, seperti bola matamu. Helaian suraimu menutupi paras cantimu. Jari-jari lentik itu pun bergerak menyelipkan beberapa helai surai indahmu ke belakang daun telinga. Kini semakin jelas terlihat paras cantik nan mempesona.
Aku hanya bisa memperhatikanmu sesaat dari ujung jalan dan bertanya-tanya, siapakah pemilik paras mempesona bak bidarari? Siapakah dirimu? Bolehkah, aku mengetahui namamu?
.
.
.
109 kata
14 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMOUFLAGE [end]
Poetry[U15+] [Dilarang keras melakukan plagiat dalam bentuk apapun!!!] [Budayakan memberikan apresiasi kepada penulis!] ***** Maukah kau bersandar di pundakku? Kemarilah, akan aku bisikkan bagaimana aku bisa mencintaimu. Kamu pun tersenyum. Senyum merekah...