Saat itu, rembulan menjadi saksi, sayang. Bagaimana kisah cinta kita berpisah pilu di malam itu. Sayang, kamu tau, rembulan cemberut pada saat itu sama seperti hatiku yang menjerit. Aku ingin menangis. Namun, bukankah pria tidak boleh bersedih? Tentu, sayang. Aku pura-pura kuat ketika berdiri di hadapanmu. Jangan salah, sayang! Hati tak mundah rapuh dan patah hanya karena cinta. Namun, aku tak bisa berbohong. Pada nyatanya, hatiku telah hancur lebur karena sakit hati.
.
.
.
78 Kata
3 Desember 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMOUFLAGE [end]
Poetry[U15+] [Dilarang keras melakukan plagiat dalam bentuk apapun!!!] [Budayakan memberikan apresiasi kepada penulis!] ***** Maukah kau bersandar di pundakku? Kemarilah, akan aku bisikkan bagaimana aku bisa mencintaimu. Kamu pun tersenyum. Senyum merekah...