Aku tertidur di pangkuanmu, mentari senja hendak meninggalkan peraduan. Jari-jemari lentikmu membelai rambutku. Mataku terpejam, tak kuasa melihat keindahan senyummu yang dihiasi langit jingga. Kamu adalah wanita terbaik yang aku temui. Sayang, ingatlah pesanku. Tegurlah aku jika aku salah, jangan pernah meninggalkan aku yang mudah rapuh ini. Begitu pun denganku, kasih. Aku izin menegurmu jika kamu salah, kutak akan pergi begitu saja menjauhimu.
Mari, kita saksikan matahari yang turun perlahan ke pangkuan langit, tergantikan dengan bulan. Jemarimu masih lihai membelai rambutku dan terus tersenyum memandangi langit.
Aku mengubah posisi, menatapmu, kemudian memeluk tubuh mungil yang senantiasa sabar menghadapiku, sembari berbisik "berjuanglah bersamaku dalam suka maupun duka."
.
.
.
112 kata
12 Januari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMOUFLAGE [end]
Poetry[U15+] [Dilarang keras melakukan plagiat dalam bentuk apapun!!!] [Budayakan memberikan apresiasi kepada penulis!] ***** Maukah kau bersandar di pundakku? Kemarilah, akan aku bisikkan bagaimana aku bisa mencintaimu. Kamu pun tersenyum. Senyum merekah...