Tatkala aku menatap sepasang bola matamu. Manik indah itu tak lagi memancarkan kebahagiaan akan cinta. Kau tampikkan begitu saja tanpa belas kasih hadiah hati bernuansa merah muda yang kuberikan. Kau tinggalkan bercak luka semerah darah dalam hati yang tak kunjung pulih. Kau langkahkan kaki mengejar cinta yang lain, kau berlari meninggalkan cinta yang sudah aku labuhkan pada hatimu. Kau bersanda gurau dengannya hingga meremukkan cinta yang telah kurajut dengan benang-benang kenangan.
Selamat tinggal, wahai kekasih. Kau pergi tanpa pamit.
.
.
.
88 kata
16 Desember 2021-Request by anacantiks
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMOUFLAGE [end]
Poetry[U15+] [Dilarang keras melakukan plagiat dalam bentuk apapun!!!] [Budayakan memberikan apresiasi kepada penulis!] ***** Maukah kau bersandar di pundakku? Kemarilah, akan aku bisikkan bagaimana aku bisa mencintaimu. Kamu pun tersenyum. Senyum merekah...