Kamu menyembunyikan kesedihan, aku tahu itu. Berlian-berlian kepedihan telah tergenang di pelupuk matamu, mengalir tak sadarkan diri dan menganak sungai di pipi bulatmu. Kamu memelukku erat sekali, bagaikan tak mau lepas dariku. Ada apa, sayang? Ceritakan saja keluh kesahmu padaku, aku akan menemanimu. Aku menyediakan rumah untukmu, untuk menaungi hatimu yang mudah rapuh.
Kamu bisa menganggapku sebagai rumah pelarianmu di kala semua orang tak ada yang menerimamu, di kala semua tempat menolak kehadiranmu. Aku menyediakan halaman yang lapang untuk menyalurkan emosimu, berteriaklah, menangislah, tak apa. Aku akan mendengarkannya hingga selesai. Peluklah aku kapan pun kamu mau.
.
.
.
102 Kata
8 Desember 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMOUFLAGE [end]
Poetry[U15+] [Dilarang keras melakukan plagiat dalam bentuk apapun!!!] [Budayakan memberikan apresiasi kepada penulis!] ***** Maukah kau bersandar di pundakku? Kemarilah, akan aku bisikkan bagaimana aku bisa mencintaimu. Kamu pun tersenyum. Senyum merekah...