Senyummu begitu sendu, wajahmu begitu lelah.
"Ada apa, cantik?" tanyaku khawatir.
Kamu hanya menggeleng lesu, sembari tersenyum.
"Aku pamit, ya. Tolong ikhlaskan aku."
Bunyi khas alat kesehatan ketika seseorang telah merenggang nyawa, melengking tajam mengantarkanmu meninggalkan dunia dan juga--aku.
Tak ada basa-basi perpisahan di antara kita. Satu kata pun belum sempat aku lontarkan. Padahal aku selalu ingin berada di sampingmu dan aku ingin ikut bersamamu, karena aku tak pernah siap dengan takdir ini.
.
.
.
80 kata
20 Januari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMOUFLAGE [end]
Poetry[U15+] [Dilarang keras melakukan plagiat dalam bentuk apapun!!!] [Budayakan memberikan apresiasi kepada penulis!] ***** Maukah kau bersandar di pundakku? Kemarilah, akan aku bisikkan bagaimana aku bisa mencintaimu. Kamu pun tersenyum. Senyum merekah...