Maukah kau bersandar di pundakku? Kemarilah, akan aku bisikkan bagaimana aku bisa mencintaimu. Kamu pun tersenyum. Senyum merekah bagaikan Tulip yang kamu sukai. Jantungku berdebar kencang tatkala kamu tersenyum dan terkekeh. Semua eskpresimu tetap cantik, hanya saja jika kamu marah dan menangis, mungkin cantikmu hilang sesaat.
Ketika kita bertemu, bagaimana tatapan itu menenangkan bak air mengalir tanpa keruh. Aku menangkap sosok berbeda dari wanita lain, kamu langka, dan aku suka. Ketika kamu pertama kali berbicara, suaramu begitu meneduhkan hati. Aku terjerat pesonamu dan terpikat secara tidak sadar. Aku mencintaimu, tanpa memandang kamu siapa dan bagaimana parasmu. Kamu indah, bagaimana pun itu kamu memang indah dan cantik.
.
.
.
111 kata
26 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMOUFLAGE [end]
Puisi[U15+] [Dilarang keras melakukan plagiat dalam bentuk apapun!!!] [Budayakan memberikan apresiasi kepada penulis!] ***** Maukah kau bersandar di pundakku? Kemarilah, akan aku bisikkan bagaimana aku bisa mencintaimu. Kamu pun tersenyum. Senyum merekah...