Wajahmu muram, senyummu kecut, bidadari yang biasa kutemui sedang bersembunyi dibalik tekukan raut wajahmu. Apa yang kamu bawa sehingga meluruhkan wajah cantikmu? Tak perlu bungkam lagi, netramu sudah berbicara. Apakah aku telah gagal menjadi laki-lakimu? Apakah aku telah gugur sebagai pahlawan hati dan tergantikan oleh laki-laki lain?
Kamu pun mengangguk mengiyakan. Aku ikut tersenyum kecut. Maaf, aku telah gagal memberikan kenyamanan untukmu. Bahwasannya aku telah gagal menjadi pemimpinmu.
.
.
.
75 kata
20 Desember 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMOUFLAGE [end]
Poetry[U15+] [Dilarang keras melakukan plagiat dalam bentuk apapun!!!] [Budayakan memberikan apresiasi kepada penulis!] ***** Maukah kau bersandar di pundakku? Kemarilah, akan aku bisikkan bagaimana aku bisa mencintaimu. Kamu pun tersenyum. Senyum merekah...