Dugaku tercampur dalam kopi sepekat kelammu, diaduk dalam secangkir pertanyaan yang menyelubunyi tepi cangkir. Langit bersaksi akan duga yang kutanam dan disiram dengan kepura-puraan.
Apakah selama ini hatimu tak lagi nyaman bersamaku? Aku terus menduga, tanpa ada jawab darimu. Kamu terlalu bersikukuh mempertahankan diammu, sedangkan aku terlalu bersisikukuh mempertahankan dugaku. Perjelaslah, cantik. Jawablah semua dugaku dengan logika serta perasaan tulusmu, bahwa kamu masih mencintaiku.
.
.
.
70 kata
2 Januari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMOUFLAGE [end]
Poetry[U15+] [Dilarang keras melakukan plagiat dalam bentuk apapun!!!] [Budayakan memberikan apresiasi kepada penulis!] ***** Maukah kau bersandar di pundakku? Kemarilah, akan aku bisikkan bagaimana aku bisa mencintaimu. Kamu pun tersenyum. Senyum merekah...