Irene Plan

118 22 0
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.

Happy reading (◠‿◕)

Bahiyyih menunggu Haruto yang masih mengganti bajunya di toilet.

Beberapa menit kemudian.

"Lama yah nunggu nya?" Haruto keluar dengan baju olahraga.
"Nggak juga."

"Lo nggak apa kan? Nggak ada yang kena sama telur dan terigu tadi kan?" Khawatir Haruto.

"Nggak. Lo tuh yang kena." Balas Hiyyih.
"Gue mau pulang ke rumah, duluan yah." Pamit Hiyyih.

"Hiyyih." Panggil Haruto.
"Kenapa?" Jawab Hiyyih malas.

"Kalau gue nggak bisa mendapat kesempatan untuk balikan sama lo lagi nggak apa, tapi boleh nggak kita menjadi teman lagi? Kali ini gue akan lindungi lo." Ucap Haruto.

"Terserah lo." Hiyyih pergi meninggalkan Haruto.

"Setidaknya selangkah lebih maju. Nggak sia-sia tadi pengorbanan gue buat lo untuk mengambil kesempatan dekat lagi dengan lo." Batin Haruto.

"Gue nggak ngerti dengan pikiran Hiyyih. Ngapain coba dia masih peduli sama tikus Jepang macam Haruto?!" Omel Jungwon.

"Entah." Balas Jay.
"Kalau gue jadi Hiyyih gue nggak akan mau peduli lagi biarpun Haruto lindungin gue." Lanjut Jungwon.

"Oh gitu."
"Menurut lo gimana Jay? Lo dukung pemikiran gue kan?" Tanya Jungwon.

"Iya."

Jungwon berhenti, ia menatap Jay. Jay bingung.

"Lo ini kenapa jawab gue singkat banget sih Jay?! Gue nih curhat panjang lebar sama robot apa manusia?!" Kesal Jungwon tuh.

"Kalau nggak suka yah bicara sama Jake atau Xiaoting sana!" Usir Jay.

"Nih anak kenapa jadi galak gitu sih? Salah makan atau gimana?" Bingung Jungwon.

Di tengah jalan, keempatnya berpapasan dengan Jeno dan Jaemin.

"Lah kalian? Kenapa disini?" Tanya Jungwon.
"Oh tadi main ke rumah teman. Kalian berempat juga tinggal disini?" Tanya Jaemin.

"Iya. Kami satu kompleks, jadi selalu pulang bareng." Balas Jay.
"Halo Xiao, sudah lama banget yah. Lo makin cantik." Gombal Jeno.

"Apaan sih Jen, oh iya lo dan Jaemin kuliah dimana sekarang?" Tanya Xiaoting.
"Kami nggak kuliah, langsung lanjut kerja. Gue nerusin perusahaan papa dan Jaemin menjadi sekertaris gue."

"Lo dan Jake sudah balikan?" Tanya Jeno.
"Gue rasa itu nggak perlu lo tau. Urusin saja masalah lo sendiri Jeno." Kesal Jake.

"Ya sudah, gue pergi dulu yah. Sampai jumpa lagi."

Jeno dan Jaemin pergi.

"Lo masih marah sama Jeno?" Tanya Xiaoting.
"Ya iyalah! Dan lo masih berteman baik dengan dia??" Tanya Jake balik.

"Gue rasa Jeno nggak salah, masalah kita di masa lalu itu tidak ada hubungan nya dengan Jeno." Balas Xiaoting.

Jake tersenyum remeh.

"Gue pulang duluan!"

Jake mempercepat langkah nya ke rumah. Di rumah Jake, seperti biasa pastilah terdengar suara berisik dari kedua orang tua Jake.

"Jake pulang!"

Irene dan Suho langsung mendatangi anaknya itu.

"Sudah makan belum? Mama sudah buatkan makanan untuk Jake. Mau mama temani nggak makan?" Tanya Irene.

"Kenapa papa disini? Bukannya sekarang papa sudah punya keluarga baru? Kenapa datang dan tinggal disini lagi?" Tanya Jake dengan datar.

"Papa nggak akan ninggalin rumah ini kalau kamu nggak ikut sama papa ke Jepang buat nerusin restoran papa." Titah Suho.

"Kenapa gue? Bukannya papa sendiri punya anak dari wanita lain? Suruh saja dia yang jalanin restoran papa!"

"Dia nggak mau karena mempunyai mimpi yang lain. Jadi papa mutusin buat kamu yang nerusin restoran itu."

"Jake juga punya mimpi lain pa! Jangan buat Jake selalu dibawah tekanan papa! Sudah cukup papa itu buat Jake dan mama Irene menderita!" Bentak Jake.

"Papa selingkuh di belakang dan langsung menceraikan mama Irene dan ninggalin Jake. Sekarang papa datang kesini cuma karena butuhin Jake untuk meneruskan bisnis restoran papa di Jepang, papa pikir Jake itu boneka apa?!" Kesal Jake.

"Kamu berani sekarang bantah papa Jake?! Kamu itu bisa sampai sekarang karena papa memenuhi semua kebutuhan kamu dan mama kamu itu!" Bentak Suho ke Jake.

"Dasar anak tidak tau diri!"

Suho melayangkan tamparan ke Jake, tapi Irene menghadang jadilah yang terkena tamparan itu Irene.

"Cukup pa! Papa nggak berhak lagi untuk urusi kehidupan Jake dan mama, mulai hari ini Jake bukan anak papa lagi dan mulai hari ini juga Jake nggak akan pernah mau menerima uang dari papa!"

Jake membawa Irene pergi dan menuju ke kamarnya meninggalkan Suho yang masih emosi.

"Cih, punya anak tapi nggak guna!"

Di kamar Jake.

"Mama nggak apa kan?" Tanya Jake.
"Nggak Jake, kamu nggak makan? Mama sudah buatkan sop rumput laut dan berbagai menu seafood kesukaan kamu." Ucap Irene.

"Jake belum lapar. Nanti saja makan nya bareng mama. Tumben mama nggak kerja, nggak ada meeting?" Tanya Jake.

"Hari ini mama ambil cuti tiga hari untuk menghabiskan waktu dengan Jake. Besok mau nggak temani mama jalan-jalan?"

"Boleh ma. Besok juga hari Sabtu jadi Jake bisa senggangin waktu buat mama. Kita jalan-jalan kemana?" Tanya Jake.

"Sekalian kamu ajak juga pacar kamu yah." Kata Irene.
"Hah? Jake kan nggak punya pacar ma. Jangan ngadi-ngadi ma."

"Bohong kamu Jake, mama sering kok perhatikan kamu kalau sama Xiaoting itu berlebihan. Nanti ajak dia juga yah besok." Pinta Irene.
"Tapi ma—"

"Mama pergi dulu ke ruang kerja. Kamu jangan lupa nanya ke Xiaoting untuk ikut besok."
"Tapi masih ada papa di ruang tengah ma. Mama nggak apa?"

"Papa kamu bisa mama urusin. Nggak perlu khawatir, lebih baik kamu pikirin cara membujuk Xiaoting untuk ikut besok." Titah Irene.

Irene keluar dari kamar Jake.

"Duh gimana caranya gue kasih tau soal ini ke Xiao? Dia mau nggak yah pergi besok?" Pikir Jake.

"Semoga saja kamu dan Xiaoting bisa bersatu lagi Jake. Mama nggak mau kamu berakhir sama seperti mama dan Suho. Kamu dan Xiaoting itu cocok." Batin Irene.

Irene menuju ruang tengah dan di sana masih ada Suho.

"Lebih baik lo pergi dari rumah ini sebelum gue lapor satpam buat usir lo Suho!" Bentak Irene.

"Kalau gue pergi, yang biayain lo dan Jake siapa?! Gaji gue lebih besar dibandingkan dengan lo yang kerjaan nya cuma menjadi peneliti di sebuah perusahaan!"

"Itu lebih baik daripada gue dan Jake harus dibiayai sama tukang selingkuh seperti lo yang nggak ada malu nya sama sekali!" Sindir Irene.

Suho pun bungkam, ia memilih pergi dari rumah Irene dan Jake.

Xiaoting yang baru saja sampai di rumah menerima pesan dari Jake.

Jake🙄
"Ada waktu nggak besok?"
"Gue pengen ajakin lo sama mama gue ke suatu tempat."

"Ada kok. Mama lo kenapa tiba-tiba ngajakin gue?"

"Gue nggak tau."
"Sampai besok."
Read

Xiaoting senang karena besok bisa jalan bersama Jake.

Meet You Again☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang