Date

99 19 2
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.

Happy reading (◠‿◕)

"Pergi juga tuh anak. Kesal gue lihat dia pdkt terus sama lo Xiao. Lo harus tegas juga sama dia biar dia tau diri Xiao." Pinta Jake.

"Ya udah, mulai sekarang gue nggak akan dekat-dekat sama Jeno lagi. Lo nggak perlu khawatir Jake." Balas Xiaoting.
"Nah gitu dong baru pacar gue." Jake memeluk Xiaoting.

Jay dan Hiyyih pergi jalan-jalan.

"Oh iya kita belum punya barang couple kan? Mau beli nggak?" Tanya Jay.
"Boleh. Barang apa?" Tanya Hiyyih.

"Ikut gue dulu." Kata Jay dan menarik Hiyyih pelan.

Keduanya tiba di tempat bermain Lotte World.

"Wah itu ada permainan tembak-tembakan kan. Hadiah utamanya boneka beruang besar tuh." Tunjuk Jay ke salah satu permainan di Lotte World.

"Mau kesana nggak Hiyyih?" Tanya Jay.
"Gue ikut aja Jay." Balas Hiyyih.

Jay beberapa kali menembak namun belum mendapatkan hasil yang bagus. Pada akhirnya Jay dan Hiyyih hanya mendapatkan sebuah gelang karet couple.

"Makasih dek, datang lagi." Kata Pak penjual.

"Gue nggak berhasil untuk dapatkan bonekanya Hiyyih, nggak apa kan kalau cuma gelang ini?" Tanya Jay.
"Nggak apa Jay, lagian gue juga bukan anak kecil lagi jadi sudah nggak suka hal-hal seperti boneka."

"Beneran lo nggak kecewa?" Tanya Jay.
"Ya iyalah Jay, ngapain coba kecewa cuma karena nggak dapat boneka itu. Gelang ini lebih berarti buat gue." Ucap Hiyyih menatap dalam Jay.

"Makasih yah chagi, lo memang yang paling the best." Jay mengelus kepala Hiyyih sambil tersenyum.

Jungwon diam-diam mengikuti keduanya dan ia memperhatikan Hiyyih, Jungwon juga bermain permainan tembak-tembakan dan hasilnya lebih baik dari Jay.

Jungwon mendapatkan hadiah utama boneka beruang besar.

"Gue akan simpan boneka ini dulu. Saat waktu nya pas, gue akan coba berikan ini ke lo Hiyyih." Batin Jungwon dan menjauhi Jay dan Hiyyih.

"Sekarang kita kemana Jay?" Tanya Hiyyih.
"Kemana yah? Gue juga nggak ada ide. Mau main jelajah nggak?"

"Heh nggaklah! Pulang nanti yang ada gue dimarahin sama Kai oppa. Kan malas banget ladeni tuh bocah." Omel Hiyyih.
"Nggak boleh gitu sama Kai, nanti dia nggak kasih lo uang jajan gimana? Nanti uang gue cepat habis dong." Pikir Jay.

"Oh jadi lo nggak ikhlas nih ceritanya sama gue?" Hiyyih menatap Jay kesal.
"Bukan gitu. Tapi kalau papa gue tau yang ada gue digeplak. Dia kan orangnya terlalu hemat." Ucap Jay.

"Bukan hemat itu namanya tapi pelit." Ejek Hiyyih.

Di tempat kerja Jae.

"Kok telinga gue panas yah?" Batin Jae.

"Udah ah, nggak baik ngomongin yang lebih tua. Nanti dosa loh Hiyyih." Ucap Jay mengingatkan.
"Iya-iya, lo mah terlalu berbakti sama papa lo. Nggak seperti gue yang nakal."
"Makanya gue jadi pacar lo untuk menutupi kekurangan lo. Iya nggak chagi?" Goda Jay mencubit pipi Hiyyih.

"Lebay!" Hiyyih menggeplak kepala Jay.
"Duh sakit tau! Gue ini kan pacar lo, jangan galak-galak dong." Jay mempoutkan mulutnya.

"Dasar kek anak kecil. Gitu doang kesakitan, lembek amat sih lo Jay." Ejek Hiyyih.
"Tapi gini-gini gue juga banyak penggemar loh. Salah satunya itu yang di depan gue ini." Pede Jay.

"Hm gombalnya muncul lagi deh. Udah ah, kita lanjut main jelajah aja." Usul Hiyyih dan menarik Jay.

Keduanya pun bermain jelajah dan Jay mengantarkan Hiyyih ke rumah dengan pakaian yang sangat basah dikarenakan bukan sekali mereka berdua bermain namun tiga sampai empat kali.

"Gue pulang!" Seru Hiyyih.
"Jay mana? Kenapa lo sampai basah begitu? Lo baik-baik saja kan? Nggak ada luka?" Tanya Kai beruntun.

"Bawel banget lo. Jay tadi antar gue sampai depan rumah doang soalnya kalau dia masuk yang ada di amukin sama lo oppa. Gue habis main di Lotte World bareng Jay, kita main jelajah jadi sampai basah gini. Gue nggak apa-apa, jangan lebay. Gue juga nggak luka." Jawab Hiyyih.

"Ya udah, pergi mandi sana entar lo masuk angin lagi. Gue yang repot nanti." Titah Kai.
"Iya deh." Nurut Hiyyih dan masuk ke kamar nya.

"Hadeh gue jadi mau seperti Hiyyih yang kehidupan percintaan nya mulus nggak ada masalah. Gimana gue mau pdkt ke Soojin kalau dianya suka sama Bomin?" Pikir Kai.

Flashback on

Saat Kai ingin pulang ke rumah ia tidak sengaja melihat Bomin menarik Soojin ke arah belakang kampus.

"Ngapain sih Bom?! Lo jangan begini dong, gue nggak mau kalau anak-anak melihat lo narik gue kesini. Nanti mereka bisa salah paham!" Soojin melepaskan tangan Bomin.

"Gue tau lo suka sama gue Jin, gue juga suka sama lo. Gue nggak pernah suka sama Lia, dia dan gue itu pacaran karena dijodohkan. Dia memang suka sama gue tapi gue nggak." Jelas Bomin.

"Kepedean banget lo Bom, gue nggak pernah suka sama lo." Bantah Soojin.
"Jangan bohong sama gue Jin, gue tau isi hati lo yang sebenarnya sama gue." Bomin tetap kekeh.

Soojin merasa tidak enak berduaan dengan Bomin, ia berusaha untuk pergi dari sana. Bomin menyadari jika Soojin mau menghindari nya, ia langsung mencium bibir Soojin tanpa minta izin.

Kai kaget dengan perlakuan Bomin. Dia ingin sekali menghajar wajah tampan itu. Namun ia juga tidak mau jika Soojin tau ia ada disana.

Soojin menghempaskan Bomin dan menamparnya.

"Apa yang lo lakuin?! Lo gila?!" Maki Soojin.
"Iya gue gila! Gue mau lo pacaran sama gue sekarang!" Bentak Bomin.

Soojin kaget mendengar itu.

"Gue harusnya nggak pernah suka sama lo Bom, gue menyesal banget sekarang." Kata Soojin.
"Jangan pernah dekati gue lagi dan ngomong sama gue. Kita hanya teman dan sebatas wakil korti dan korti. Itu doang." Ancam Soojin dan meninggalkan Bomin yang terlihat emosi.

"Gue nggak akan menyerah Jin!" Batin Bomin.

Flashback off

"Tapi kalau dipikir-pikir Soojin kan menyesal tuh suka sama Bomin, berarti gue ada kesempatan dong?" Pikir Kai lagi.

"Usaha ajalah dulu." Batin nya sambil senyum-senyum sendiri.
"Ih dasar gila." Hiyyih melihat Kai senyum-senyum sendiri saat ingin turun ke lantai dasar.


Meet You Again☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang