Tak Mampu Dimiliki

161 15 0
                                    

Seminggu sudah waktu berlalu. Semuanya kini kembali seperti semula. Juga tak ada yang berubah usai malam dimana Jeno kembali menangis dipelukan Nata. Setelah malam itu, mereka kembali menjadi orang asing.

Hari-hari Nata kini kembali hampa. Meskipun gadis itu sibuk, namun ada hal yang terasa hilang dihidupnya. Seperti ada hal yang ia tunggu, namun tak tau apa yang ditunggu. Seperti bertahan, namun tak tahu apa yang dipertahankan.

Gadis itu baru saja merapihkan barang-barang nya dan kembali memasukkan nya kedalam tas. Malam ini, dirinya sengaja pulang lebih awal lantaran dirinya sudah ada janji dengan keluarganya untuk makan malam bersama. Sebenarnya, Irene dan Yunho juga menyuruh Nata untuk datang bersama Jeno, namun karena mereka sedang ada masalah, Nata akhirnya tidak memberitahu Jeno tentang makan malam ini.

"Gue duluan ya. Sorry banget nih, acara keluarga, ga bisa ditinggal." Pamit Nata kepada Ian dan Taeyeong.

"Hmm... hati-hati lo. Mau gue anter ga?" Tanya Taeyeong.

"Ga usah. Gue bisa brangkat sendiri."

"Jangan lupa bungkusin buat kita ya Nat." Ujar Ian dan hanya mendapat lirikan malas dari Nata.

Nata pun segera keluar dari studio dan agak sedikit berlari lantaran kini, ia sudah terlambat untuk datang. Namun saat dirinya sudah hampir menjejakkan kaki ke jalan raya, dirinya mendapati sebuah mobil yang berhenti tepat di depan nya dan otomatis juga membuat langkahnya terhenti.

"Nat!" Panggil seseorang dari dalam mobil.

"Eoh? Renjun?"

"Lo mau kemana? Inikan masih jam 7, ga biasanya lo balik jam segini?" Tanya Renjun yang sudah hafal dengan jadwal Nata.

"Eh iya nih, gue balik duluan. Kebetulan malem ini gue ada dinner bareng sama keluarga. Lo sendiri ngapain ke sini?"

"Ya mau ketemu sama lo lah! Ayo masuk, biar gue anter!" Ujar Renjun sambil menujuk kursi sebelah yang kosong.

Dengan cepat, Nata pun segera memasuki mobil Renjun dan duduk di sebelah lelaki itu. "Hehe... thanks ya."

Renjun pun segera melajukan mobilnya meninggalkan area studio.

"Oiya, lo mau ketemu gue ada apa?" Tanya Nata sambil sesekali melihat pemandangan di samping Jendela.

"Gue mau bilang makasih, dan mau pamit."

"Eoh?" Nata pun kini beralih menatap Renjun.

"Lusa gue balik ke Jepang. Dan rencananya sih disana bakalan lebih lama. Gimanapun juga kan, gue udah ninggalin banyak pekerjaan disana gara-gara kemarin. Jadi gue harus bayar itu semua deh."

Nata pun menganggukkan kepalanya paham. "Take care ya disana. Ntar kalau lo balik ke Seoul, bawain gue sabun beras Jepang ya, hehehe..."

Mereka pun tertawa bersama. Sudah lama mereka tak bergurau bersama seperti saat ini. Bahkan terakhir kali Renjun mengantar Nata adalah disaat mereka masih kuliah dulu. Saat itu Nata baru saja terlibat kecelakaan lantaran menyetir mobil baru yang Yunho berikan. Alhasil, gadis itu trauma dan meminta Renjun untuk antar jemput dirinya.

"Lo tumben Nat balik sendiri, Jeno mana?"

Nata sempat memainkan jemarinya sebentar sebelum dirinya menjawab pertanyaan Renjun itu. "Emm... sebenernya gue sama Jeno udah lumayan lama ga kontakan sih..."

Renjun kaget, sungguh. Entah mengapa ada rasa senang saat dirinya mendengar fakta bahwa hubungan Nata dan Jeno sedang tidak baik-baik saja.

"Emang kenapa? Kalian putus?"

Nata menyungingkan bibirnya tatkala mendegar ucapan Renjun itu. "Putus dari hongkong, orang gue sama Jeno aja ga pernah officially pacaran."

"Eh, iya juga ya. Terus, kenapa sekarang ga kontakan lagi?" Tanya Renjun lagi.

Hello My Last...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang