Tak Ingin

134 12 0
                                    

Berhubung hari ini adalah hari Minggu, Jeno dan Nata memutuskan untuk mengunjungi rumah keluarga Jeno untuk sekedar makan siang bersama. Jujur saja, Donghae dan Tiffany selalu meminta Jeno dan Nata untuk mengunjungi mereka, namun baik Jeno dan Nata selalu beralasan sibuk bekerja dan selalu menunda untuk berkunjung ke rumah.

Mereka kini sudah berada di perjalanan dengan Jeno yang menyetir mobil dan Nata yang duduk di sebelah kursi kemudi. Ditengah perjalanan, ponsel Nata bergetar dan gadis itu mendapati panggilan video call grup dari Karina dan juga Giselle. Tak butuh waktu lama, Nata pun langsung membalas panggilan itu.

"GUUUYSSSSS.... COBA LIAT INI APA?!" Ujar Karina dengan kegirangan sambil menunjukkan jari manisnya yang terbalut cincin putih.

"Shiiittt... Jake ngelamar lo Rin?" Tanya Giselle dengan raut wajah yang sangat kaget.

"Iyaaa... dia ngelamar gue di Sidney." Jawab Karina.

Nata yang sudah mengetahui hal itu pun hanya bisa tersenyum. Dirinya ikut bahagia atas kabar baik dari sahabat dan kakak tirinya itu.

"Terus kapan kalian balik? Pokoknya kita harus ngerayain momen ini bareng-bareng. Traktir kita lo Rin." Ujar Nata dengan nada paksaan.

"Iya adek ipar. Nanti kita rayain bareng ya, hahaha"

Mereka bertiga tertawa bersama mendegar hal itu. Berbeda sekali dengan Jeno yang sejak tadi ikut mendegarkan, namun dirinya tak memberikan respon apa-apa.

"Terus, kalian kapan nyusul nih?" Kini Karina bertanya kepada kedua sahabatnya.

"Waduh... kalau itu sih gue kayaknya masih lama. Lo tau sendiri kan gue kayak gimana. Nata tuh, kapan lo sama Jeno nyusul?" Ujar Giselle.

"Tauk nih Nata... kapan lo nyusul gue sama Ningning? Kabar lo tuh yang selalu ditunggu-tunggu tau gak?" Lanjut Karina.

Nata yang mendapatkan pertanyaan itu pun hanya bisa menghela nafasnya kasar. Dirinya sempat melirik Jeno sebentar namun lelaki yang ditatap hanya fokus pada jalanan.

"Ck... jangan nungguin gue deh. Kayaknya gue juga bakalan lama deh. Calon nya aja masih belum jelas." Jawab Nata dengan nada bicara kesal.

"Loh Nat, emangnya Jeno ga ada niatan buat serius sama lo?" Tanya Karina.

Jeno sedikit melirik Nata sekilas. Meskipun dirinya fokus menyetir mobil, bukan berarti dirinya tak mendegarkan apa yang sedang Nata dan teman-temannya bicarakan. Lelaki itu kini juga sedang menunggu jawaban dari Nata atas pertanyaan Karina itu.

"Ga tau deh guys, gue juga bingung. Anaknya aja sekarang  cuman diem doang."

"Hah? Nat, lo lagi sama Jeno sekarang?" Tanya Karina dengan raut wajah kaget.

"Iya, nih anaknya disebelah gue lagi nyetir."

Dari tempatnya berada, Karina dan Giselle memberikan isyarat yang Nata pahami.

"Eh udahan dulu ya guys, gue mau lanjut kerja nih. Nanti kita ngobrol-ngobrol lagi kalau gue udah sampe Seoul yaa. Byee..." ujar Karina dengan melambaikan tangannya.

"Oke Bye..."

"Bye..." Nata juga ikut melambaikan tangannya sebelum menutup panggilan itu.

Setelah mengakhiri panggilan itu, Nata langsung merebahkan punggungnya di kursi sembari menghembuskan nafasnya kasar. Gadis itu kini sedikit melirik Jeno.

"Jake ngelamar Karina." Ujar Nata pada Jeno.

"Iya, udah denger."

Nata kembali menghembuskan nafasnya kasar. Melihat respon Jeno yang seperti ini membuat hatinya sakit. Walaupun Nata mengerti situasi antara dirinya dan Jeno saat ini, namun hal itu tak menutup kemungkinan adanya rasa iri yang muncul lantaran satu persatu dari temannya akan segera dipinang oleh orang yang dicinta.

Hello My Last...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang