'Tok tok tok'
"Jisung, ayo makan. Papa sudah siapin makan malam buat kita."
Tak selang beberapa lama, pintu kamar Jisung pun terbuka dan menampilkan sosok lelaki tinggi itu dengan raut wajah yang nampak kusut.
Mereka kini duduk di meja makan bersama. Eunhyuk saat ini nampak menyiapkan makanan untuk Jisung dan meletakkan nya dihadapan anaknya.
"Ayo makan. Kamu harus banyak makan-makanan yang bergizi." Ujar Eunhyuk sambil memberikan beberapa potong daging di piring Jisung.
Jisung diam. Dada Jisung rasanya teramat sesak saat ini. Melihat sang ayah yang berpura-pura tidak pernah terjadi apa-apa sukses membuat hatinya bak dihancurkan jutaan ton beton.
"Oiya, nanti malem kamu ga usah ke cafe. Kamu istirahat aja. Papa tau kamu pasti capek kan. Biar papa aja yang-"
"Pa." Jisung berhasil memotong ucapan Eunhyuk.
Lelaki itu kini menatap mata sang ayah dengan pandangan yang menyiratkan kesakitan.
"Cukup."
Eunhyuk masih terdiam dengan terus menatap wajah sang anak lekat.
"Cukup pa... Jisung ga bisa... Jisung ga bisa lihat Papa menganggap semua baik-baik aja pa. Jisung ga bisa!"
"Terus Papa harus gimana Jisung?!" Jisung diam. Lelaki itu berusaha mengatur nafasnya kini terasa berat.
"Papa harus gimana?! Apa Papa harus menangis? Apa papa harus marah? Apa yang harus Papa lakuin Jisung?!"
"Bahkan Papa ga tau apa yang harus Papa lakuin buat kamu Jisung. Papa ga bisa ngelakuin apa-apa saat anak Papa sendiri kehilangan mimpi nya! Papa ga berguna... papa..." Eunhyuk pun tak sanggup melanjutkan kata-katanya.
Eunhyuk pun segera bangkit dari duduknya. "Habisin makannya. Papa berangkat ke Cafe dulu."
Setelah kepergian Eunhyuk, Jisung akhirnya mengeluarkan air matanya yang sejak tadi ia tahan. Lelaki itu menangis terisak sambil mencoba untuk memakan makanan yang dibuat oleh sang ayah. Sakit, sungguh sakit rasanya hati Jisung saat ini. Ia sudah berhasil melukai perasaan sang ayah yang selama ini selalu memberikan apapun untuknya.
🍓🍓🍓
Malam ini Nata berada di studio musik seorang diri. Rekan-rekan kerjanya yang lain sedang ada rekaman di studio lain bersama salah satu grup besar si Korea. Gadis itu masih fokus menggarap project lagu barunya hingga ia melupakan waktu makan malam nya.
'Drtttt... drtttt...' saat tengah asyik menggarap lagu, ponselnya pun bergetar tanda ada panggilan masuk.
"Hmm..."
"Masih di studio?" Ujar Jaehyun dari seberang sana.
"Masih. Kenapa kak?"
"Lo belum makan malem kan? Gue kesana ya. Kebetulan gue sekarang lagi ada di restoran Jepang, habis ada meeting."
"Ohh.. boleh deh kak. Kebetulan gue juga belum makan malem."
"Di studio ada siapa aja Nat? Biar gue beliin sekalian."
"Ga ada kak. Gue sendirian di studio."
"Ohh.. oke kalau gitu. Tunggu ya."
"Hmm..." Panggilan pun terputus.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello My Last...
Fiksi PenggemarSequel dari Bye My First... Jeno pernah bertanya pada Nata, apakah setelah dewasa nanti, mereka akan lebih sering menangis dan terluka? Sebuah pertanyaan yang dulu dilontarkan oleh seorang remaja berusia 18 tahun itu pada akhirnya mendapatkan jawab...