3. Kembali Luka

537 80 25
                                    

Lapangan basket indoor itu tak terlalu berantakan, hanya ada beberapa sampah yang sudah di kumpulkan menjadi satu dan di buang oleh Gatra.

Setelah nya keempat orang itu tak memiliki kegiatan apa-apa, karna baru di perbolehkan masuk kedalam kelas usai istirahat pertama selesai.

Masih ada dua jam lagi untuk mereka berdiam diri di sana, dengan Wendy yang sudah membuka buku materi, mendengar penjelasan singkat dari Bella.

"Ah gabut banget anjir, gue bilang juga apa, anak basket mah cinta kebersihan." Samudra berucap, menyombongkan diri.

Tangan nya mendribble bola yang sebelum nya ia ambil dari keranjang di pojok ruangan.

"Main basket aja yuk!" Wendy menyahut, menutup buku nya dengan cepat. Meski sejujurnya pun ia tak bisa.

"Ayo, dua-dua ya. Cewe cowo." Samudra nampak mengiyakan. Merangkul Wendy yang ada di samping nya. "Gue sama Wendy!"

"Ih ogah!" Wendy menepis dengan kasar. "Hompimpa lah. Biar adil."

Bella mengangguk setuju, "Nah bener. Yuk Tra!"

Gatra menatap mereka malas, "Engga ah,"

"Kenapa? Takut?" Wendy menyahut sarkas, membuat lelaki itu sontak berdiri menghampiri mereka.

"Ayo-ayo, aku aja yang nyanyi ya, satu, dua, tiga. HOMPIMPA ALAIHUM GAMBRENG!"

"PUTIH!" Wendy berseru, menatap kearah tangan Samudra, hitam. Beralih pada Bella, Hitam. lalu– "Yah, kok sama ka Gatra si."

Bella tersenyum cerah, berjalan kearah Samudra yang berada di sebelah Wendy. "Kita setim ya?"

Lelaki itu berdeham pelan, menatap kearah Wendy yang sudah melangkah ketengah lapangan bersama Gatra.

Ke empat nya berlarian kesana kemari, dengan keringat yang sudah mengalir deras.

"Eh yang bener kek, lo gak bisa main apa ya? Kita kalah poin!" Gatra berseru pada Wendy yang menatap nya malas.

"Kamu emang udah bener? Ka Samudra kan emang anak basket. Wajar dong kita kalah sama dia. Kamu aja yang payah!"

"Heh!"

"Kalo berantem terus bisa-bisa gue sama Samudra nih yang menang!" Bella berseru, mengoper bola yang ada padanya kearah Samudra.

Samudra memasukan bola itu dengan amat mulus ke dalam ring.

Blass!

Masuk.

Gatra segera meraih bola besar itu, mengoper nya pada Wendy–

"Wendy!"

Bug!

Karna tak siap, bola itu mengenai kepala nya hingga Wendy terjatuh. Duduk di lantai lapangan yang kotor.

"Wendy!" Samudra yang pertama menghampiri, memastikan jika gadis itu baik-baik saja.

"Lo ga papa?" Tanya Bella ikut memastikan, "Gatra tuh emang gak ngotak ya, main oper-oper aja gak liat situasi."

YOU ARE MY PETERPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang