IC28

51 29 171
                                    

Hi all, Assalamu'alaikum

Seperti biasa jangan lupa pencet ⭐ dan spam komennya yaaa

Call me Renna okay

ÖööööööööööööööööÖ
.•°°•*.♓🅰️🅿️🅿️ʏ      ¿
®️ḙ 🅰️Ⓓℹ️🆖.•°°•*. ¿
««««««««»»»»»»»»»»¡i¡
★*›‹★*›‹★*›‹★*›‹★*›‹★

_________________________________________
✏Cinta itu kaya GAPURA, awalnya selamat datang akhirnya selamat tinggal. ✏
-----------------------------------------------------------------

Sekarang Gabriel berada di rumah Rayhana. Sudah 2 jam lamanya Gabriel di sana setelah jam pulang sekolah. Mereka menghabiskan waktu seperti biasa tanpa ada masalah.

Selama ini mereka melupakan apa yang Dinda perbuat. Semenjak 1 minggu kejadian di kantin waktu itu. Dinda belum berani muncul dihadapan mereka semua. Entah memang takut atau mempersiapkan sesuatu, mereka pun tidak tahu.

Jika berbicara dengan Dinda tak lupa juga dengan Bian. Bian pun masih kerap mendatangi rumah Rayhana ada atau tidak adanya Gabriel. Gabriel pun biasa saja karena yang Gabriel tahu, Bian adalah teman dari Tino. Tidak salah memang, Bian dekat dengan Rayhana juga tidak berlebihan semenjak tahu Rayhana sudah ada yang punya.

Gabriel dan Rayhana sekarang berada di ruang keluarga dengan sepiring mie kesukaan mereka. Dengan TV yang menyala dan menayangkan dua bocah kembar botak. Siapa lagi kalau bukan Upin dan Ipin. Sepertinya mereka kecanduan tontonan kesukaan Evelyn.

"Fizi nggak ada otak banget, kalau ngomong nggak pernah disaring, kasian Upin Ipin," celetuk Rayhana di tengah makannya.

"Iya bener, mentang-mentang punya orang tua ehh ngejek Upin Ipin nggak punya ibu," sahut Gabriel.

"Emang Fizi tuh beban banget, udah beban di Ehsan, cengeng, sekarang malah jadi julid gitu," cetus Rayhana.

"Mutilasi Fizi dosa nggak ya? Cowo kok lemes amat mulutnya," desis Gabriel sambil mengangkat garpu tinggi-tinggi.

"Kalau nggak dosa aku udah maju paling depan sih."

"Tontonan sih buat anak-anak tapi kalau yang nonton udah bukan anak-anak jadi darah tinggi gini," gerutu Gabriel.

"Nah itu, tapi ya kita lupain Fizi dulu. Ini tentang Mail sama Mei-Mei, pas kita kecil dulu kan nonton biasa aja, sekarang nonton ehh baper sendiri berapa nonton film romantis," cakap Rayhana.

"Mail itu cowo paling bener di Upin Ipin kayaknya." Gabriel membalas ucapan Rayhana sambil kembali memakan mienya.

"Bukan kayaknya tapi emang. Soalnya Mail itu udah cool boy, perhatian tapi ketutup gengsi, banyak duit, apa lagi ya? Sangking banyaknya sampe nggak bisa buat kata-kata," jelas Rayhana.

"Sama kayak aku nggak sih, Bby?" tanya Gabriel.

"Ya, lumayan sih, modelan kayak cowok Wattpad deh. Jadi tambah sayang sama kamu," puji Rayhana menatap Gabriel penuh cinta.

"Iya dong, Gabriel gitu loh. CBL CBL CBL! Cinta banget loh!" pekik Gabriel.

"Hahaha!" Setelahnya hanya terdengar gelak tawa dari dua pasangan tersebut.

(〃∀〃)ゞ

Di sebuah ruangan yang tampak remang-remang terdapat seorang gadis dengan buku ditangannya. Baris demi baris telah terbaca dengan seksama. Entah apa yang gadis itu ingin lakukan.

Seharusnya kalau ingin membaca buku dengan lampu yang terang bukan yang hampir mati. Apa gadis itu tidak sakit mata?

Namun, setelah beberapa saat. Gadis itu menutup buku bersamaan dengan seringaian kejamnya. Tidak! Gadis itu tidak dimasuki setan atau jin apapun. Hanya pikiran jahat mungkin yang dia pikirkan?

INDAP COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang