IC26

50 27 89
                                    

Hi all, Assalamu'alaikum

Seperti biasa jangan lupa pencet ⭐ dan spam komennya yaaa

Call me Renna okay

ÖööööööööööööööööÖ
.•°°•*.♓🅰️🅿️🅿️ʏ      ¿
®️ḙ 🅰️Ⓓℹ️🆖.•°°•*. ¿
««««««««»»»»»»»»»»¡i¡
★*›‹★*›‹★*›‹★*›‹★*›‹★

_________________________________________
✏Sampe bingung mau naruh hati ini dimana. Disini dipatahkan, disana disia-siakan.✏
-----------------------------------------------------------------

Pagi ini cuaca tampak cerah dengan burung yang bersiul terbang ke sana ke mari. Hari rabu ini Rayhana memutuskan untuk berangkat ke sekolah. Setelah berdebat dengan papah dan abangnya, akhirnya dia sudah diizinkan untuk kembali bersekolah.

Setelah sarapan bersama, Rayhana berangkat bersama Tino yang juga akan pergi ke kampus. Selama perjalanan keduanya hanya diselimuti keheningan. Rayhana yang memandang kendaraan, gedung-gedung, ruko, dan lainnya lewat jendela mobil. Sedangkan Tino yang tampak fokus dengan stirnya.

Hari ini Rayhana tampak berbeda dengan hari sebelumnya. Dengan masker yang tertempel di hidung dan mulutnya, hal ini dilakukan karena Rayhana masih sedikit batuk.

"Dek?"

"Kenapa, Bang?" tanya Rayhana sambil memusatkan perhatian ke arah Tino.

"Nanti di sekolah jangan menghindar lagi dari Gabriel. Udah cukup dua hari ini kamu ngehindarin dia." Jujur saja Tino masih merasa tidak enak kepada Gabriel. Tino saja yang tidak tau alasan Rayhana menghindari Gabriel, jadi Tino masih berbaik hati kepada Gabriel.

"Hm." Sungguh mood Rayhana kembali hancur karena mendengar nama Gabriel yang disebutkan Tino.

"Hm, apa? Lo emang ada masalah apa sih? Perasaan dari kemarin cuma nyuruh gue mulu tanpa lo kasih tau alasannya," kesal Tino.

"Nanti lo juga tahu, udah aa. Gue keluar ya, makasih udah nganter, jangan lupa nanti jemput gue!" perintah Rayhana yang diangguki Tino pasrah.

"Iya iya, ya udah sono masuk, belajar yang bener. Assalamu'alaikum," pamit Tino.

"Iya Bang, Waalaikumsalam, hati-hati," balas Rayhana.

(ㆁᴗㆁ✿)

Jam pembelajaran sudah dimulai sepuluh menit yang lalu. Namun, guru yang seharusnya mengajar tidak kunjung memasuki kelas. Ketua kelas pun memutuskan untuk ke ruang guru dan bertanya kemana guru yang seharusnya mengajar. Mapel dijam pertama di kelas XI TB1 adalah PPKN.

Tak lama kemudian ketua kelas kembali dengan wajah cerianya. Sudah dapat ditebak pasti akan ada jam kosong.

"Wey, wey. Jam kosong cuyyy, tapi jangan berisik apalagi keluar kelas. Ini juga nggak ada tugas, sodaranya bu guru ada yang meninggal." Itu lah informasi yang dibawa ketua kelas.

Seisi kelas langsung bersorak riang. Dalam keadaan yang lumayan langka ini mereka gunakan dengan sebaik mungkin. Ada yang membuat Tiktok, bernyanyi, gibah, makan, main game apalagi tidur, itu adalah kebiasaan yang tidak pernah tertinggal.

"Na, buat Tiktok sama gue yuk. Lo kalo diajak buat Tiktok nolak mulu dah,"  ajak Zaura.

"Nggak mau gue, gue nggak ngerti juga mau ngapain nanti," tolak Rayhana halus.

INDAP COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang