5

1.2K 175 144
                                    

Author pov.
Kim Minjeong, bersama dengan mobil mini cooper kesayangannya tampak memasuki basemant agency yang menaunginya. Hari ini Winter memang tidak memiliki jadwal perkerjaan, namun gadis yang mempunyai sifat dingin sedingin namanya itu memiliki jadwal untuk makan siang bersama sang kekasih.



"He.."



Winter yang ingin menyapa kekasihnya itu segera menggantungkan niatnya saat melihat sang kekasih menghela nafas berat sesaat setelah memasuki mobil kesayangannya.



"Kenapa ?"



Sebelum menjawab pertanyaan kekasihnya itu, Giselle kembali menghela nafas dengan berat.



"Lia..
Hamil."

"Oh."



Tanggapan tidak terduga dari Winter itu membuat Giselle langsung menatap heran sang kekasih.



"Oh doang ?"

"Ya..
Terus aku harus gimana ?"

"Kamu ga kaget ?"

"Engga, orang aku udah tau."

"Eh ? Kok bisa ? Tau dari mana ?"

"Kamu lupa kalau aku sepupunya Minju ?"



Mengingat hal itu, Giselle langsung menepuk jidatnya.



"Ga salah emang aku dari dulu ga suka banget sama si Hyunjin, ternyata anaknya emang bajingan."

"Hey, kamu ga boleh ngomong gitu dong. Hyunjin ga sepenuhnya salah loh, mereka ngelakuin itu pas pacaran, dan Lia nya juga mau kan ? Jadi ga seharusnya kalian numpahin kesalahan ke Hyunjin."



Karena Winter sangat paham bahwa saat ini kekasihnya itu sedang dalam mood yang tidak baik, maka Winter berbicara dengan nada hangat dan penuh kasih sayang sambil mengusap lembut punggung tangan Giselle yang sedang digenggamnya.



"Maaf, aku agak kecewa aja karena mereka bisa sampe kebobolan kayak gitu. Aku ga bisa bayangin sehancur apa perasaan Yeji kalau sampe tau hal ini."

"Dia udah tau."



Tanpa bisa menyembunyikan wajah terkejutnya, Giselle menatap sang kekasih dengan penuh tanya.



"Kok bisa ?!"

"Maaf, aku kelepasan cerita ke Ryujin. Dan kamu tau sendiri kalau si monyet anaknya cepu banget. Jadi ya gitu deh, langsung nyampe ke telinga Yeji tanpa ada delay."



Giselle kembali menghela nafasnya dengan sedikit kasar karena kecerobohan yang telah dibuat oleh kekasihnya itu.



"Kasian banget ga sih Yeji ?"

"Biasa aja, kan banyak yang ngalamin hal kayak gitu."

"Termasuk kamu maksudnya ?"



Perkataan Giselle itu berhasil membuat Winter mengurungkan niatnya untuk menjalankan mobil kesayangannya itu.



"Liat deh, siapa yang mulai terus."

"Astaga, aku kan cuma bercanda sayang."

"Ya tapi bercandaan kamu tuh ga lucu."

"Bercanda tuh ga melulu tentang hal lucu loh."



Winter tidak lagi berniat untuk menanggapi perkataan kekasihnya itu. Winter takut, jika dirinya membuka mulut, pasti ia akan menyakiti Giselle lagi dan lagi melalui perkataannya.



Everything has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang