18

1.1K 126 152
                                    

Author pov.
Di dalam sebuah kamar bernuansa serba hitam, Hwang Yeji terlihat sedang duduk bersandar di atas kasur berukuran besar sambil memainkan handphonenya. Kasur yang sudah sangat lama sekali tidak pernah Yeji sentuh lagi setelah dirinya kembali ke Prancis.

Benar,
Saat ini Yeji sedang berada di dalam kamar lamanya karena orang tua Yeji menyuruhnya untuk menginap di rumah mereka. Dan tentu saja Yeji menginap bersama kekasihnya yang tidak lain adalah Karina.

Aroma manis dari buah-buahan berpadu dengan segarnya aroma bunga-bunga di musim semi berhasil menerobos indera penciuman Yeji setelah gadis bermata tajam itu mendengar pintu kamar mandi terbuka.
Sudah bisa dipastikan aroma itu berasal dari tubuh kekasih Yeji yang baru saja selesai mandi.

Yeji yang sedang sibuk memainkan handphonenya dibuat terkejut karena tangan dingin Karina tiba-tiba menyentuh pipinya.

Tanpa basa-basi dan langsung meninggalkan permainan di handphonenya begitu saja, Yeji meraih tangan Karina yang menyentuh pipinya, lalu diciumlah tangan gadis cantiknya itu.



"Kenapa sayang ?" Selalu dengan nada lembut, Yeji bertanya kepada Karina yang ternyata menghampirinya hanya dengan mengenakan jubah mandi.

"Semisal aku mau minta sesuatu...
boleh ga sayang ?"



Senyuman manis langsung Yeji perlihatkan setelah mendengar pertanyaan kekasihnya itu. Tanpa memberikan jawaban terlebih dahulu, Yeji meraih tangan Karina yang satunya lagi, lalu merubah posisinya jadi menghadap ke arah sang kekasih.



"Tentu boleh dong sayang, emang mau minta apa sih cantik ?"



Bukannya memberikan jawaban, Karina malah menarik kedua tangannya yang sedang digenggam oleh Yeji itu.
Beberapa detik selanjutnya, Yeji berhasil dibuat sangat amat terkejut, karena tiba-tiba saja, tanpa diketahui maksudnya, kekasih Yeji itu menanggalkan jubah mandinya dan memperlihatkan tubuh polosnya.



"Mark me."



Seketika itu juga seluruh tubuh Yeji terasa tegang. Gadis bermata tajam itu juga merasa suhu tubuhnya naik dengan drastis. Bahkan untuk menegak ludahnya saja Yeji kesusahan.



"S-sayang, k-kamu..."

"Kamu tau kan kalau aku secinta itu sama kamu ? Dan aku mau kamu nandain aku sebagai milik kamu seutuhnya."

"No no no no, ga gini sayang caranya. Aku tau sebesar apa rasa cinta kamu buat aku, tapi aku bukan orang brengsek yang mau ngambil keuntungan dari itu."

"Please ji, aku ga pernah tau hubungan kita ke depannya kayak gimana. Makanya aku minta tolong ke kamu buat ngasih tanda kalau aku pernah jadi milik kamu."



Sambil berusaha menahan hasrat-hasrat negatif yang mulai bermunculan di tubuhnya, Yeji menatap hangat sang kekasih.



"Kenapa omongan kamu seakan kita bakal putus besok ? Inget, ga akan ada yang namanya 'pernah' karena kamu bakal terus jadi milik aku."

"Then mark me, kalau kita bakal terus bareng-bareng, ga ada bedanya juga kan ngelakuin itu sekarang atau nanti."



Yeji tetap tidak berkutik, otak dan hati Yeji seperti sedang bertengkar hebat di dalam sana. Hati Yeji bersikeras ingin tetap menjaga kekasihnya itu. Namun, otaknya berkata lain. Apa lagi saat melihat tubuh polos Karina yang membuat para setan semakin berkeliaran di otaknya.

Tapi SEPERTINYA, hati Yeji lah pemenangnya. Karena anak bungsu keluarga Hwang itu malah berdiri dari posisi duduknya untuk mengambil jubah mandi Karina yang telah tergeletak di lantai, lalu memakaikan kembali jubah itu ke tubuh sang kekasih.



Everything has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang