Author pov.
Pagi ini, Yeji telah sampai di Seoul. Dan sekarang, gadis bermata tajam yang memiliki sifat manis itu sedang berdiri di depan rumah mewah milik keluarganya.Sebelum masuk ke rumah yang sudah sangat lama tidak ia kunjungi itu, Yeji menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan.
Ya,
Saat ini model kelas dunia itu sedang merasa gugup. Karena terakhir kali dirinya menginjakkan kaki di rumah itu mungkin sekitar tiga tahun yang lalu."Non Yeji ?!"
Salah satu pelayan di rumah keluarga Hwang tampak sangat tekejut saat melihat kedatangan Yeji.
"Hai bi." Dengan senyuman yang sangat amat manis, ditambah lesung pipinya yang semakin membuatnya terlihat lebih menawan, Yeji menyapa salah satu pelayan di rumahnya itu.
"Astaga non, kok ga bilang-bilang sih kalau mau pulang ? Kan bibi bisa masakin makanan kesukaan non."
"Hahaha gapapa bi, kebetulan aku juga udah makan kok." Setelah berucap demikian, Yeji mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru rumah keluarganya itu.
"Eomma sama appa ? Ada ?"
"Non ga ngehubungi nyonya sama tuan dulu ya sebelum ke sini ? Nyonya sama tuan kan ada perjalanan bisnis ke Jepang non, baru pulang nanti siang."
"Yah, padahal aku ke sini karena pengen ketemu mereka."
Yeji memanyunkan bibirnya seperti seorang anak yang gagal mendapatkan boneka di tempat permainan.
"Yeji ?"
Secara bersamaan, Yeji dan sang pelayan menolehkan kepala ketika mendengar nama Yeji disebut.
Jreng~
Jreng~
Jreng~Choi jisu,
berdiri mematung di tangga rumah itu, sambil menatap tidak percaya orang yang sudah sangat lama sekali tidak ia temui.Tanpa melakukan pergerakan, mata Lia mulai berkaca-kaca. Lia tidak bisa berbohong, ada kerinduan yang mengalir deras di dalam hatinya. Ia tidak pernah tau bahwa ada yang lebih sulit daripada mengobati luka, yaitu menahan bongkahan kerinduan. Namun, Lia tidak memiliki keberanian untuk menghampiri orang yang sampai detik ini masih bersemayam di hatinya itu.
"Anjing."
Dari pintu taman, Hwang Hyunjin, kakak Yeji itu menatap sang adik dengan tajam. Sorot matanya menunjukkan kebencian yang begitu luar biasa. Kedua tangannya pun tampak terkepal kuat. Detik selanjutnya, tanpa diduga-duga, Hyunjin berjalan menghampiri Yeji, lalu...
*bug
"HWANG HYUNJIN!"
Secara reflek, Lia langsung meneriakan nama sang suami saat melihat suaminya itu memukul adik kandungnya sendiri.
Dengan perasaan campur aduk, Lia langsung bergegas menghampiri kakak beradik itu.
"Brengsek, lo ngapain balik lagi ke rumah ini ha ?!"
Setelah memberikan pukulan di wajah sang adik, Hyunjin mencengkeram erat baju Yeji sambil memaki-maki adiknya itu.
"Lo belum puas udah bikin hidup gue sengsara ?! Gara-gara perbuatan lo yang sok pahlawan itu, Lia jadi benci sama gue! Lo tau ? Gue bahkan ga pernah butuh rasa simpati lo itu, anjing!"
"STOP!"
Saat Hyunjin hendak melayangkan kembali pukulannya ke wajah Yeji, suara seseorang berhasil menghentikan niatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything has Changed
FanfictionHampir, Semuanya hampir terjadi, sebelum takdir merubah segalanya. Warning! GxG!