9

1K 147 200
                                    

Author pov.
Dengan langkah lunglai, Noze berjalan seorang diri di koridor sebuah gedung penyiaran. Wanita cantik yang saat ini berstatus sebagai mantan tunangan Chaeyeon itu tampak cukup berantakan. Walaupun tertutup make up, semua orang pun pasti akan tetap tau bahwa primadona yang sedang naik daun itu telah melewati malam dengan penuh tangisan.



"Hey baby."



Seperti biasa, orang yang menjadi alasan di balik hancurnya hubungan Noze dengan Chaeyeon itu muncul dan langsung merangkul bahu Noze.

Namun kali ini Noze tidak ingin bersikap seperti biasanya. Wanita yang memiliki paras bak seorang idol itu langsung menghentikan langkahnya.
Tentu saja hal itu membuat orang yang tidak lain adalah Aiki merasa bingung. Apa lagi ketika Noze dengan cepat menjauhkan tangan Aiki dari bahunya tanpa menatap wanita berambut pendek yang sedang berdiri di sebelahnya itu.



"Kenapa say-"

"Stop un." Tanpa melihat ke arah Aiki, Noze sesegera mungkin memotong perkataan orang yang lebih tua darinya itu.



Aiki semakin dibuat bingung karena setelah Noze memotong perkataannya, kedua mata dancer cantik itu mulai berlinang air.



"We can't do this anymore, maaf un."

"Kenapa ? Karena tunangan kamu itu ?"



Pertanyaan Aiki kali ini berhasil membuat Noze menoleh untuk menatap rekan kerjanya itu.



"Un, unnie udah punya suami, tapi kenapa unnie tetep nekat deketin aku ?"

"Ya..
Emang kenapa ? Kamu sendiri ga masalah kan ? Selama ini kamu fine fine aja dan nikmatin waktu bareng aku."



Mendengar itu, kedua tangan Noze terkepal dengan sangat kuat. Air mata Noze pun mengalir sederas mungkin seperti tidak ada penghalangnya. Noze ingin sekali marah, namun dirinya tidak bisa, karena yang dikatakan oleh Aiki itu sepenuhnya benar. Selama ini dirinya lah yang bodoh karena telah membiarkan Aiki masuk ke kehidupannya bahkan sampai menghancurkan hubungannya dengan Chaeyeon.



"Please, aku mohon, mulai sekarang jangan berani-beraninya deketin aku lagi un."

"Why ji ? Kita udah terlanjur ngelakuin ini kan ? Kenapa ga dilanjut..."

"STOP! KALAU AKU BILANG STOP YA STOP! JANGAN GILA UN! Tolong, sekali aja mikir dengan waras. Bayangin, gimana perasaan anak sama suami unnie kalau sampe mereka tau ? Cukup hubunganku aja yang berantakan un, keluarga kalian jangan. Jadi aku mohon, udah ya un ? Kita jangan pernah berhubungan lagi." Setelah berucap demikian, Noze langsung melangkah pergi sambil mengusap kasar air matanya.





Karena merasa sangat lelah dengan kegiatan hari ini dan sedikit pusing karena terlalu banyak menangis, Noze menutuskan untuk pulang ke rumah. Rumah yang sengaja Chaeyeon beli untuk mereka tinggali bersama. Noze berharap saat dirinya tiba di rumah itu, Chaeyeon akan menyambutnya dengan pelukan hangat, lalu memintanya untuk kembali memperbaiki hubungan mereka.

Namun, semua angan-angan Noze itu dihancurkan oleh kenyataan.

Kosong,
Kamar yang biasa menjadi tempat bagi mereka untuk berbagi cinta bersama tampak kosong. Tidak ada lagi peralatan kerja Chaeyeon yang memenuhi kamar itu, tidak ada lagi baju-baju Chaeyeon di dalam lemari mereka, tidak ada lagi parfum-parfum Chaeyeon yang berserakan di meja riasnya, dan tidak ada lagi Chaeyeon yang menyambutnya dengan hangat di dalam rumah itu.

Noze duduk di atas ranjang mereka lalu mengambil bantal yang biasanya digunakan oleh Chaeyeon. Noze memeluk bantal itu dengan sangat erat, menghirup aroma Chaeyeon di bantal itu. Aroma yang menjadi satu-satunya hal tentang Chaeyeon yang tertinggal di rumah itu. Detik selanjutnya, tangisan Noze pecah. Lagi, Noze harus merasakan sakit hati yang begitu luar biasa karena kebodohannya sendiri.













Everything has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang