12

963 137 116
                                    

Author pov.
Di depan sebuah ruangan salah satu agency ternama di Korea Selatan, Winter sedang berdiri sambil menyandarkan tubuhnya ke tembok.
Sesekali, Winter akan memijat kepalanya yang masih terasa sedikit pusing akibat banyaknya alkohol yang ia konsumsi semalam.

*ceklek

Dengan cepat, Winter membenarkan posisinya, dari bersandar jadi berdiri tegak, saat pintu ruangan itu terbuka.

Seorang gadis cantik yang baru saja ke luar dari ruangan itu tampak bingung ketika melihat Winter berada di depan ruangannya.

Winter gugup, sangat gugup hanya untuk memulai obrolan. Dan gadis yang telah lama mengenal Winter itu menyadari kegugupan sang mantan kekasih.

Benar,
Gadis itu tidak lain dan tidak bukan adalah, Giselle.



"Mm...
M-maaf gi, appa kamu barusan telfon aku, minta tolong ke aku buat nganterin kamu pulang."

"Gigi!"



Kedua orang yang kini berstatus sebagai mantan kekasih itu menoleh secara bersamaan saat mendengar suara seseorang meneriakan nama Giselle.

Di sana, dari jarak lima meter, mereka melihat seorang gadis jangkung berparas cantik kebule-bulean tampak berjalan mendekati mereka.



"Hey."



Winter melihat Giselle menyapa gadis yang Winter yakini memiliki darah campuran itu, dengan tersenyum hangat dan manis. Senyum yang dulu selalu Giselle tunjukkan padanya.



"Oh ? Winter kan ?"

"Ah i-iya."

"Wah ga nyangka banget bakal ketemu lo di sini. Kenalin, gue Somi, salah satu fans lo. Tau ga ? Gue suka banget sama suara dan lagu-lagu lo."

"Eh ? Ah m-makasih." Ujar Winter sambil membalas jabatan tangan gadis berdarah campuran itu dengan sedikit canggung.

"Jadi pulang bareng kan gi ?"

"Jadi kok."

"Ya udah yuk, gue sama gigi balik duluan ya win, gue tunggu karya-karya lo selanjutnya."



Winter hanya bisa tersenyum sambil menganggukkan kepala.

Sebelum benar-benar pergi, Giselle menyempatkan diri untuk berbicara dengan Winter.



"Bilang ke appa, aku bisa pulang sendiri. Jadi, stop minta tolong ke orang lain buat nganterin aku pulang."



'Orang lain'
Entah kenapa mendengar itu dada Winter langsung terasa sesak. Padahal dulu, jika Winter menyebut dirinya 'orang lain' di depan Giselle, Giselle pasti akan marah dan mengatakan bahwa Winter adalah bagian dari hidupnya.















Di saat jam makan siang sedang berlangsung, Ahn Yujin dan kekasihnya memilih untuk menghabis waktu mereka di salah satu ruangan agency yang mereka naungi.

Lee Seo, kekasih Yujin itu tampak meletakkan kepala di atas bahu sunbae kesayangannya yang kini telah menjadi kekasihnya.

Tidak banyak yang mereka lakukan, hanya sibuk dengan handphone masing-masing sambil sesekali saling menunjukkan apa yang sedang kedua anak itu lihat di handphone mereka.



"Lagi liat apa sih un ? Dari tadi ketawa terus."

"Hahaha engga, ini anak-anak lucu aja."



Everything has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang