Author pov.
Di sebuah cafe yang terletak cukup jauh dari pusat kota Seoul, Lee Chaeyeon sedang menghabiskan waktunya bersama dengan Yena. Kedua sahabat yang telah bersama selama bertahun-tahun itu memang sudah terbiasa menghabiskan waktu berdua hanya untuk sekedar bertukar cerita. Entah itu cerita tentang pekerjaan, atau soal percintaan."Lo kenapa deh ?"
Sejak awal mereka bertemu, Chaeyeon terlihat tidak sesantai biasanya.
Dan Yena yang sejak tadi menangkap gelagat tidak biasa dari sang sahabat tentunya langsung menanyakan hal itu."Hah...
Gue bingung."Dengan sangat santai, Yena menghembuskan kumpulan asap putih dari hidungnya, sebelum memberi tanggapan atas perkataan sang sahabat.
"Kenapa ? Noze unnie lagi ?" Tanya yena sambil mengetuk-ngetuk batang rokok yang ada di tangannya menggunakan jari agar abu di ujung rokok itu terjatuh ke asbak yang berada di hadapannya.
"Lah ngapain tiba-tiba bahas dia anjir ?"
"Hadeh, lo ga sadar kalau setiap kali kita ketemu, sembilan puluh persen topik yang kita bahas itu dia ? Bahkan gue sampe kenyang denger namanya."
"Ya kan itu dulu, sekarang udah engga."
"Bilang engga-engga tapi abis ini 'sialan, kenapa susah banget sih move on dari dia', sampe hafal gue sama kata-kata lo."
Chaeyeon hanya bisa menghela nafasnya dengan berat setelah mendengar perkataan Yena yang sepenuhnya benar itu. Bahkan Chaeyeon tidak berusaha untuk mengelak lagi karena memang benar adanya bahwa selama beberapa bulan terakhir ini dirinya sangat amat hancur. Dan semua orang pun pasti sudah tau alasan pastinya.
Benar, Noh Jihye.
"Terus lo bingung kenapa ?"
"Gimana ya ceritanya ?
Hmm...
Jadi, sebenernya beberapa hari yang lalu gue ketemu cewe.""Njing udah ada yang baru ?!"
"Dengerin dulu gue cerita sampe selesai, monyet."
"Duh iya-iya, emosi banget lo kayak nunggu KJP cair."
"Tapi cewe ini lagi hamil."
Dengan tanpa dosanya, Yena langsung menyemburkan minuman yang belum sempat melewati tenggorokannya. Dan sudah pasti minuman itu mengenai muka Chaeyeon karena Chaeyeon sedang duduk di hadapan Yena.
"Lo-
Seriusan, KENAPA LO ANJING BANGET SIH ?! SADAR DIRI NAJIS JIGONG LO BAU TAI KADAL!""Eh maaf-maaf cep, aduh sorry banget, abisnya gue kaget anjir."
Sambil terus meminta maaf, Yena membantu Chayeon membersihkan mukanya yang sudah basah kuyup itu.
"Lagian cerita lo ngadi-ngadi banget. Dari sekian banyak orang yang deketin lo, kenapa lo harus jatuh cinta sama orang yang udah hamil sih cep ?"
"Gue ga jatuh cinta ya bangke."
"Lah terus maksud lo nyeritain dia apa kalau bukan karena suka ?"
"Makanya dengerin gue selesai cerita dulu babi!
"Hadeh iya-iya maaf, namanya juga kaget."
"Hah...
Jadi gini, waktu itu kan gue lagi di rootop perusahaan. Nah terus gue liat cewe ini di situ juga. Awalnya sih gue ga terlalu peduli, tapi tiba-tiba aja si cewe ini naik ke tembok pembatas yang ada di rooftop. Ya gue reflek langsung nyamperin dia dong. Dan ternyata dugaan gue bener, dia mau bunuh diri karena lagi hamil dan cowonya ga mau tanggung jawab."
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything has Changed
FanfictionHampir, Semuanya hampir terjadi, sebelum takdir merubah segalanya. Warning! GxG!