BAGIAN 14 : Sick

579 49 0
                                        

Typo Maklum

***
Tok... Tok...

Mendengar ketukan pintu membuat sedikit gugup, ia membenarkan posisinya dan dirinya yang sedikit berantakan karena prustasi setelah kepergian new tadi.

Tok.... Tok....

"Masuk"

Pintu itu dibuka, "sudah kubilang ja..."

Ucapan off terhenti ketika mendapati seseorang yang masuk bukan new, melainkan mook. "mook?"

"maaf pak, ini pesanan bapak"

"dimana new?" tanya nya datar.

"dia.. Em new permisi pulang. Katanya ia tidak enak badan dan menitipkan ini pada saya. Tadi juga saya sempat mendengar dari karyawan lain kalau new pingsan di loby. Untung ada tuan ta_"

"Apa?!" off beranjak dari duduknya.
Tapi setelah ia sadari sikapnya terlalu berlebihan ia kembali untuk tetap tenag dan duduk pada kursinnya.

"cutikan dia sampai 1 minggu kedepan. Aku mau dia pulih seutuhnya. Aku tak suka karyawanku penyakitan" ucapnya mencoba tenang dan menutupi ke kekawhatirannya.
Dan itu bukannya membuat mook percaya, malah semakin yakin kalau boss nya ini ada something dengan sekretaris barunya. Karena biasanya off tak pernah memberikan cuti sakit lebih dari 2 hari pada karyawannya.

"baik pak kalau begitu saya permisi"

"yah"

Off melonggarkan dasinya yang terasa semakin mencekik lehernya, belum lagi ia mendengar berita kalau new pingsan. Dasar tuan muda, bigitu saja sudah tak sanggup. Batin off, tapi ia tetap merasa bersalah.

Kening pria itu berkerut. "tadi mook bilang, untu ada tuan? Tuan apa? Apa ada yang membantu new?" monolognya.

"ah paling karyawan yang ada di sana"

Ia mencoba memejamkan matanya agar lebih tenang, dan malah terbayang akan kata kata new yang pernah bilang kalau new tak mau dibentak.
Apa new takut dibentak? Batinnya

***
Disisi lain new sedang berada di sebuah apartement yang sangat asing di matanya.
Ia mengerjapkan matanya beberapa kali sampai terbiasa dengan cahaya yang menerangi ruangan itu.

"euhghh" new memegang kepalanya yang terasa berdenyut.

"new? Kau sudah sadar. Minum ini" seorang pria berjalan membawa napan berisikan bubur di mangkuk dan air hangat serta beberapa obat.

"Tee?"

"iya ini aku, tenanglah. Kau tak perlu takut"

New menganggkan kepalanya percaya. Entah kenapa, ia yakin tay adalah pria yang baik. Dapat dilihat dari pertemuan mereka di awal sampai sekarang, meski new menjawabnya dingin, ia tetap tersenyum dan mau menolong new.

New tersenyum melihat  tay yang kelihatan sedang bingung dengan beberapa obat di atas napan itu. Mulai sekarang tay masuk kategori teman new. Ia suka dengan tay, pria yang baik.

"apa itu?" tanya new

"ah ini obatmu. Tadi aku memanggil dokter pribadiku ke sini. Dia memberikanku obay untuk kau minum. Tapi aku lupa"

New tertawa. "aku hanya sedikit pening dan kelelahan. Sebanyak apa obat yang harus ku minum sampai kau bingung?"
New membenarkan dirinya menjadi posisi duduk dan bersender di peraduan ranjang.

"ini"

"ini kau beli?"

"tidak, aku masak sendiri"

"benarkah?"

LOVE ACTUALLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang