BAGIAN 16 : Fake Smile

451 58 4
                                    

Typo Maklum

***
Merasakan sinar matahari mulai mengintip di sela jendela kamar membuat tidur pria cantik itu terusik. Dibenarkannya posisinya menjadi duduk dengan kedua mata yang masih terpejam. Sedikit melakukan peregangan dan mengerjapkan matanya beberapakali mencoba membiasakan pandangan pada cahaya di dalam ruangan kamar.

Waktu menunjukkan pukul enam pagi.

New akan cepat ke kantor hari ini. Semalam ia bertemu mook dan mook mengatakan CEO sialannya itu menyuruhnya membersihkan ruangan kerjanya.
New juga sempat bertanya, siapa biasanya yang membersikan ruangan off dan mook bilang, off sendiri. Karna pria itu tak suka orang asing mengusik barangnya, tapi entah kenapa kali ini ia menyuruh new yang membersihkannya.

New menatap ke sebelahnya, sepupu kecilnya itu masih tertidur sangat pulas. Ia tersenyum sumringah, mulai hari ini ia kan bekerja bukan hanya menjadi sekretaris saja. Yah... Meskipun pekerjaanya di perusahaan beaar itu Kurang lebih seperti pembantu juga. Setelah kesadarannya terkumpul, new segera bergegas mandi. Ia tak mau terlambat hari ini.

Sebelum berangkat, new menyempatkan menyiapkan sarapan untuk krist terlebih dahulu.

***
New menatap seisi kantor masih sangat sunyi, hanya ada beberapa ob dan og yang sedang melakukan pembersihan.

"tuan new, kenapa pagi sekali?" tanya seorang pria muda dengan sopan.

"a saya ada pekerjaan lebih dari pak off, saya harus segera menyelesaikannya sebelum beliau datang" jelas new sekenanya.

Pria itu mengangguk mengerti lalau melanjut kembali pekerjaannya.

Sampai di dalam ruang kerja off, new menyosorkan pandangannya pada seisi ruangan itu. Ah emang sedikit berantakan dan berdebu.

New memasang earphone andalanya untuk menyumbat kedua indra pendengarannya dengan alunan musik yang berkumandang, itu akan mengurangi rasa bosan dan lelah serta keheningan.
Ia melipat tangan baju kemeja dan mulai mengambil sapu dan kain pel dari dalam toilet ruangan. Tak lupa juga dengan ember air berisikan pembersih lantai.

Ia merapikan berkas-berkas di atas meja kerja itu, merapikan sofa dan membersihkan setiap sisi ruangan dengan kemoceng. Setelah ia rasah cukup bersih, new mulai menyapu lantai sampai bersih.

Saat new masih sibuk dengan tugasnya mengepel lantai marmer sambil bersenandung riang, tiba-tiba pintu di belakangnya terbuka. New masih belum menyadari hal itu karena terlalu asik dengan suara musik dari earphone yang kencang mengisi kedua telinganya.

Seseorang yang membuka pintu itu tidak maju maupun mundur. Ia hanya berdiri tepat di ambang pintu sambil memperhatikan tingkah new yang sedang ber-nyanyi-ria tak menyadati kehadirannya. Ia juga melihat sekitaran ruangannya yanh cukup rapi dan bersih. Tapi...
Dahinya berkerut heran, bukannya seharusnya new masih libur dan ini masih hari ke empat bukan? Seulas senyuman terukir di wajah tampannya merasa geli melihat sekretasirnya itu yang sekarang tampak seperti office boy.

"i'm not gonna make it a la la la la la la la, la la la la lone......." new menyanyikan bagian reft lagu yang didengarnya, dengan satu tangan ia tempelkan di telinga bergaya seperti seorang penyanyi profesional.

Off refleks terjungkal ketika new memutarkan tubuhnya kebelakang dengan kedua mata yang ia sengaja pejamkan agara lebih mendalami lagu yang ia dengar.
Off mengusap-usap dadanya yang bergemuru karena terkejut mendengar suara new yang kuat dan keluar tanpa di duga. Perlahan pria itu melangkah masuk menghampiri new. New masih tidak menyadari sama sekali keberadaannya.

"New...." panggil off

Tidak ada jawaban...

"New!!!" panggil off lagi semakin menaikkan suaranya lebih kencang.

Dan masih belum membuahkan hasil. Si pria manis itu masih saja tidak menoleh kearahnya. Off yang kesalpun berjalan kedepan "NEW THITIPOOM!!"

"hua!!" new berteriak histeris melihat ofg tiba-tiba saja berdiri tepat di depannya. .
"Astaga pak off apa yang kau lakukan?! Kau hampir membuat jantungku melompat keluar!"

"Kau yang mengagetkanku lebih dulu! Rasanya gendang telingaku nyaris pecah!! Aku memanggilmu beberapa kali dan kau malah merancau tak jelas!" jawab off dengan kesal.

New meringgis "apa katamu? Aku tidak dengar?"

"Astaga, New! Buka earphone mu itu!" bentaknyA

"huh...?"

Karena kesal, off pun mencabut paksa earphone yang terpasang dikedua telinga new.

"benar-benae bodoh!" gumam off kesal.

"apa kau baru saja mengatakan aku bodoh?!" New tak terima. Ia tak lagi menggunakan kata 'pak' untuk pria di depannya itu. New mengerang menatap off tak percaya. Bagaimana mungkin ada pria sepertinya? Benar-benar menyebalkan.

"kenapa kau melihatku seperti itu ha?" pandangan off turun kesisi tubuh new. "apa itu?!" tunjuknya pada sesuatu di bawah sisi pinggang pria itu "kau mengepalkan tanganmu ha?" tanya off melihat karuhnya wajah new dan kepalan tangannya. Off menjaih dari new setelah bertanya, raut wajah new yang siap melahapnya membuatnya ngeri sendiri.

New masih tidak menjawab off yang terlihat sedang menghampiri kusri kebesarannya.

Saat pria itu berdiri di samping kursinya, ia berbalik lagi menghadap new. "Oh, astaga! Apa jangan-jangan kau sedang memikirkan hal yang iya-iya new. Begitu?"
Pria tampan tapi menjengkelkan itu memincingkan matanya menatap new penuh selidik.

Yang iya-iya? Apa mengunyahmu sampai halus laku melepehkannya termasuk hal yang iya-iya?, jika maksudmu itu. BENAR! aku memang memikirkannny -batin new

Off menunjuk wajah new dengan jari telunjukkny "hey boy! Berhenti menatapku seperti itu. Aku ini C - E - O mu jika kau lupa" takan off sambil menujuk dirinya sendiri ketika berkata dia adalah ceo.

Dia menggunakan kekuasaannya untuk menggertakku! Benar-benar licik!-lagi lagi new hanya bisa membatin.

Ia menghembuskan nafas pendak memberi seulas senyuman pada off "tidak, pak off. Saya hanya merasa jari jari saya agak kaku"
sahut new berbohong sembari membuka-tutupkan kepalan tangannya di depan off untuk meyakinkan.

Dahi off berkerut, kenapa new sedikit lebih sopan padanya? Apa ketika pingsan waktu itu kepalanya sempat terbentur?
"lalu... Kenapa kau melototiku seperti itu?" tanya off lagi.

"huh? Kapan? Anda salah paham, ini bukan pelototan kesal. Tapi... Ehm... Terpesona, mungkin" sumpah, new ingin muntah saat mengucapkannya.

Closet. Mana closet....

Ia mencoba untuk tersenyum ketika melihat tampang tak yakin off. Ughh.... Si biadab ini "Mungkin karena anda terlihat tampan hari ini, benar-benar terlihat seperti sosok ceo yang berwibawa dan... Baik mungkin?" new menjelasakan ragu pada kata-katanya sendiri. Namun ia tetap mengangkat ibujarinya dan diarahkan pada off sebagai tambahan akting.

Hoekkkk.....
Berwibawa nenekmu!!! Kau bahkan terlihat seperti sosok iblis yang sedang menjelma menjadi manusia bodoh, gila dan jelek. Lebih menyabalkan lagi. Baik?? Hahah... Bahkan sampai anjing melahirkan babi pun kau tidak pantas mendapatkan predikat itu.

Umpatan mengalir deras dalam batin new, tapi tak lupa new memasang senyum palsunya agar terlihat tidak terlalu kentara jika ia sedang memaki off di hadapannya ini.

Pria tampan itu mendengus "jangan senyum-senyum seperti itu new... Sesuatu dibawahku tidak tahan hanya karena dengan senyumanmu saja" tukas off- membuat darah new mendidih kembali.

Anjing!! Si bangsat itu malah horny maksudnya?

"kemari" panggil off pelan.
Ia menaikkan tangannya seraya mengajak new mendekat padanya. "duduk di sini" pria itu menepuk pahanya, meminta new untuk duduk di pangkuannya.

New memundurkan langkahnya, sialan! Batinnya. Ia salah mengambil drama, pria menyebalkan itu malah tergoda. Tidak logis.

"permisi" ucap new cepat cepat keluar dari ruangan itu tanpa menunggu jawaban dari sang CEO yang sekarang ini tengah menyeringai tajam.

Tbc.

😭😭😭Huah...............
Pelit sekali kalian buat vote dan comment aja😵
Btw mereka kapan uwu nya yaaaa??

By: yyAnna_pang
Ljnkchn ❤

LOVE ACTUALLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang