BAGIAN 30 : Will You Be Mine? #01

761 57 6
                                    

Typo maklum

***

New memejamkan matanya menikmati semilir angin yang berhembus menerpa permukaan wajah cantik new

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


New memejamkan matanya menikmati semilir angin yang berhembus menerpa permukaan wajah cantik new. Sekarang ia tengah duduk di bangku taman ya tak begitu jauh dari kantor off. Ia sudah meminta ijin mook untuk menggantikannya sebentar jika off memanggilnya.

"hin....."

New membuka matanya lalu menatap seseorang yang baru saja memanggil nya. "terimakasih" ucapnya menarima sodoran minuman dari tay yang langsung mengambil tempat duduk di sebelah new.

"em tay apa yang ingin kau bicarakan?" tanya new. Ia ingin cepat-cepat berbicara dengan tay dan kembali bekerja. Ia tak mau off marah akan kepergiannya.

"kenapa kau tak memanggilku 'tee' lagi new?" tanya tay kecewa.

New menggelengkan kepalanya "tidak lagi, aku lebih suka memanggilmu 'tay' saja" jawab new berbohong, sejujurnya ia hanya tak mau lagi memberi nama panggilan pada pria di depannya ini.

"baiklah, terserahmu saja"

New mengangguk "lalu? Apa yang ingin kau bicarakan denganku?" tanya new..

Tay menarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya kasar "pertama, aku mau meminta maaf new..."

"untuk?"

"kejadian waktu lalu, aku terlalu bodoh meninggalkanmu"

New langsung paham kemana arah pembicaraan tay, tentu saja kejadian dimana berita tentang dia dan tay tersebar dan tay meninggalkan new saat itu.

"tay...."

"new, biarkan aku menjelaskan dulu" minta tay dan new meng 'iya' kan nya.

"aku tau, aku tak pernag berbicara tentang bagaimana kehidupanku padamu. Kehidupan keluargaku.... Orangtuaku....
Mereka sangat sensitif padaku. Aku terlalu takut untuk mengatakan kepada mereka kalau aku tertarik pada pria. Jika aku mengatakan itu, mereka mungkin saja akan memecatku sebagai seorang anak dan aku akan kehilangan semua hartaku" jelasnya.

"kau lebih takut kehilangan hartamu?" tanya new lemas. Ia tak percaya tay mengatakan hal yang sangat menyakitkan hatinya.

"bukan begitu new.... Maksudku... Iya, aku takut kehilangan harta dan jabatanku sebagai pemilik perusahan paling berpengaruh di thaliland. Kau harus tau bagaimana betapa sakitnya perjuanganku untuk mendapatkannya"

New mengangguk, ia tak punya hak untuk hidup dan pilihan tay.

"new, waktu itu aku belum sempat mengatakannya padamu"

"mengatakan apa?"

"aku juga menyukaimu new.....
Aku sangat ingin membalas perasaanmu waktu itu, tapi aku ragu" ucap tay tulus.

"kau ragu? Jika kau ragu kenapa kau dapat menyimpulkan kalau kau menyukaiku? Kau salah tay"

Tay menggelengkan kepalanya "new maafkan aku.... New kumohon"

LOVE ACTUALLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang